Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin memastikan sarana dan prasarana yang dimiliki satpol PP Jakarta Barat dalam kondisi siap dipergunakan menghadapi musim penghujan.
"Saya datang untuk memastikan semua sarana dan prasarana yang dimiliki satpol PP Jakarta Barat betul-betul dapat berfungsi dan bisa digunakan pada saat bencana banjir," ujarnya usai memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan di halaman kantor walikota Jakarta Barat, Selasa (29/12) pagi. Apel dihadiri Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, Asisten Pemerintahan, Yunus Burhan, Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat, serta jajaran Satpol PP DKI Jakarta.
Arifin menjelaskan, sarana dan prasarana yang siap digunakan dalam menghadapi bencana banjir diantaranya mobil resque yang dilengkapi sejumlah peralatan untuk memotong pohon, cor-coran beton, potong besi, dan sebagainya.
Satpol PP juga menyiapkan mobil dapur umum, perahu karet, termasuk kesiapan sumber daya manusia dalam memberikan bantuan kepada masyarakat. "Satpol PP ada pada setiap kelurahan. Sehingga masyarakat bisa langsung menghubungi. Atau bisa juga langsung ke posko siaga bencana. Dari sana, nanti bisa diterjunkan anggota satpol pp dalam penanganan bencana, termasuk bencana kebakaran serta lainnya," tuturnya.
Dalam menghadapi bencana, lanjut Arifin, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah memberikan arahan agar anggota satpol PP DKI Jakarta selalu siaga, tanggap dan galang (Sintalang). Prinsip ini harus dipegang teguh dengan penuh rasa tanggung jawab ketika menangani suatu bencana.
Ia menambahkan bahwa satpol PP Jakarta Barat berjumlah kurang lebih 1000 anggota yang tersebar pada 56 kantor kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota Jakarta Barat. Mereka siap membantu masyarakat ketika terjadi suatu bencana.
Usai memimpin apel kesiapsiagaan, Kasatpol PP DKI Jakarta bersama Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, melakukan pengecekan sarana dan prasarana satpol PP Jakarta Barat, diantaranya mobil dapur umum, mobil resque, serta kemampuan anggota satpol PP melakukan simulasi pertolongan korban bencana. (why)
20 Mei 2024