Rumah Sehat untuk Jakarta, RSUD Cengkareng melakukan sejumlah upaya dalam penanganan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Satu diantaranya menyiapkan tempat tidur bila terjadi lonjakan kasus DBD.
Direktur Utama RSUD Cengkareng, Bambang Suheri mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya dalam menangani penyakit demam berdarah, termasuk merawat pasien DBD yang menjadi rujukan puskesmas.
Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yakni membersikan lingkungan rumah sehat serta bebas jentik nyamuk. "Kami juga menyiapkan tempat tidur untuk pasien penderita DBD. Hingga saat ini sebanyak 362 kamar sudah terisi dengan jenis penyakit lain. Namun jika dibutuhkan, kita akan buka hingga mencapai 400 kamar," tuturnya.
RSUD Cengkareng juga menyiapkan beragam media sosial terkait penyakit DBD kepada pasien dan keluarganya. Media sosialisasi itu dalam bentuk pamflet ataupun poster tentang yang ditempatkan di beberapa titik RSUD.
Di tanya soal kasus DBD, Bambang menyebut bahwa pasien DBD yang dirawat di RSUD Cengkareng hanya 6 pasien. Belum mengalami kenaikan yang signifikan, termasuk lonjakan kasus. "Belum signifikan kalau saya melihat data. Saat ini ada enam pasien. Beberapa hari di rawat ada yang sudah pulang," kata dia.
Walau demikian, dia memastikan jajarannya siap melakukan pelayanan maksimal jika suatu saat terjadi lonjakan kasus DBD.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari mengatakan, salah satu kunci pencegahan DBD adalah PSN secara mandiri.
"Masyarakat diingatkan untuk aktif melakukan PSN secara mandiri," Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Selasa (4/10).
Langkah ini, katanya, bisa ditempuh dengan melakukan "3M Plus". Pertama, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya. Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Data terakhir kasus DBD di daerah itu, sampai April terdapat 270 kasus, Mei 227 kasus dan 120 kasus pada Juni tahun ini. (why)