Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Matahari di Kelurahan Maphar, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat diharapkan terus menjadi pusat aktivitas dan interaksi warga.
Lurah Maphar, Sri Puji Astuti mengatakan, agar terus dicintai warga sekitarnya, RPTRA Matahari terus menggalakan program yang merata untuk seluruh kelurahan di Kecamatan Tamansari.
"Dengan program yang bagus, tentunya kami berharap RPTRA Matahari tetap menjadi ruang publik yang penting bagi warga Maphar, menjadi tempat bermain, belajar, dan berinteraksi masyarakat lintas usia," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (17/11).
Sementara itu, Pengelola RPTRA Matahari, Siti Khadijah, mengungkapkan bahwa kelengkapan fasilitas di RPTRA Matahari menjadi satu-satunya RPTRA di wilayah Tamansari dan memiliki fungsi yang luas bagi masyarakat.
Sebagai pengelola, lanjut Siti, dirinya selalu bertugas menjaga fasilitas, menjadwalkan dan melaporkan kegiatan, menjaga kebersihan, serta memberikan edukasi kepada anak-anak dan pengunjung.
"RPTRA Matahari juga menjadi wadah bagi remaja untuk berdiskusi dan berkegiatan positif. Banyak anak di sini yang putus sekolah atau menghadapi masalah. Kita mencoba dekat dengan mereka agar mau terbuka," katanya.
Siti menjelaskan, RPTRA Matahari menyediakan berbagai fasilitas seperti perpustakaan, ruang laktasi, ruang pengelola, pantry, gudang, serta empat toilet termasuk toilet disabilitas. Area bermain dan sarana olahraga seperti bulu tangkis dan tenis meja juga tersedia, meski beberapa fasilitas membutuhkan perbaikan.
"Sudah kami ajukan untuk diperbaiki, tapi kadang dari kami keluarkan biaya sendiri agar anak-anak tetap bisa bermain," ucapnya.
Kemudian, tambah Siti, perpustakaan di sini juga menjadi fasilitas yang paling banyak digunakan. Buku-buku berasal dari sumbangan warga dan perpustakaan, namun tidak dapat dipinjam keluar. Pengunjung diwajibkan membaca di tempat agar lebih mudah dipantau.
Adapun untuk operasional, imbuh Siti, RPTRA Matahari buka setiap hari dengan jam operasional berbeda. Pada Senin hingga Kamis serta Minggu buka pukul 07.00–18.00, sedangkan Jumat dan Sabtu hingga pukul 20.00. Enam petugas bergantian menjaga RPTRA, dengan tiga petugas bertugas saat akhir pekan.
Lalu, RPTRA Matahari juga mengadakan kegiatan Jam Belajar Masyarakat (JBM). Pada jam tersebut, RPTRA menyediakan ruang kondusif bagi anak-anak untuk belajar, mengerjakan tugas sekolah, dan mendapatkan pendampingan ringan dari pengelola.
"Biasanya anak-anak datang bawa buku atau tugas, dan kita bantu mengawasi. Itu supaya RPTRA tidak hanya jadi tempat bermain, tapi juga tempat belajar," jelasnya.
Selain itu, RPTRA sering digunakan sekolah untuk kegiatan olahraga dan latihan menari. Prosedur peminjaman tempat dapat dilakukan melalui koordinasi dengan tim pengelola dan menentukan tanggalnya.
Keberadaan RPTRA mendapat respon positif dari warga. Rahmah, warga Maphar RW 05 RT 13, yang sering mengantar anaknya bermain di RPTRA Matahari, menilai fasilitas tersebut sangat membantu orang tua.
"Alhamdulillah di sini tempatnya aman. Anak-anak bisa main, belajar, dan diawasi. Kami sebagai orang tua juga lebih tenang," bebernya.
Siti menyebut, bahwa RPTRA juga menjadi titik aman bagi ibu-ibu yang menghadapi persoalan keluarga, mengingat dirinya juga merupakan kader Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Siti berharap ke depan RPTRA Matahari dapat lebih berperan dalam membantu peningkatan ekonomi warga melalui pelatihan keterampilan.
"Banyak ibu rumah tangga di sini yang punya kemampuan, tapi tidak ada wadahnya. Saya ingin RPTRA bisa memfasilitasi itu," tandasnya. (Kontri/Azz/Yul)
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Matahari di Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari, terus menjadi pusat aktivitas warga sejak beroperasi. Pengelola RPTRA Matahari, Siti Khadijah, mengungkapkan bahwa fasilitas ini menjadi satu-satunya RPTRA di wilayah Taman Sari dan memiliki fungsi yang luas bagi masyarakat.
Siti Khadijah sebagai pengelola bertugas menjaga fasilitas, menjadwalkan dan melaporkan kegiatan, menjaga kebersihan, serta memberikan edukasi kepada anak-anak dan pengunjung. RPTRA Matahari juga menjadi wadah bagi remaja untuk berdiskusi dan berkegiatan positif.
“Banyak anak di sini yang putus sekolah atau menghadapi masalah. Kita mencoba dekat dengan mereka agar mau terbuka,” katanya.
RPTRA Matahari menyediakan berbagai fasilitas seperti perpustakaan, ruang laktasi, ruang pengelola, pantry, gudang, serta empat toilet termasuk toilet disabilitas. Area bermain dan sarana olahraga seperti bulu tangkis dan tenis meja juga tersedia, meski beberapa fasilitas membutuhkan perbaikan.
“Sudah kami ajukan untuk diperbaiki, tapi kadang dari kami keluarkan biaya sendiri agar anak-anak tetap bisa bermain,” jelas Siti.
Perpustakaan menjadi fasilitas yang paling banyak digunakan. Buku-buku berasal dari sumbangan warga dan perpustakaan, namun tidak dapat dipinjam keluar. Pengunjung diwajibkan membaca di tempat agar lebih mudah dipantau.
RPTRA Matahari buka setiap hari dengan jam operasional berbeda. Pada Senin hingga Kamis serta Minggu buka pukul 07.00–18.00, sedangkan Jumat dan Sabtu hingga pukul 20.00. Enam petugas bergantian menjaga RPTRA, dengan tiga petugas bertugas saat akhir pekan.
RPTRA Matahari juga mengadakan kegiatan Jam Belajar Masyarakat (JBM). Pada jam tersebut, RPTRA menyediakan ruang kondusif bagi anak-anak untuk belajar, mengerjakan tugas sekolah, dan mendapatkan pendampingan ringan dari pengelola.
“Biasanya anak-anak datang bawa buku atau tugas, dan kita bantu mengawasi. Itu supaya RPTRA tidak hanya jadi tempat bermain, tapi juga tempat belajar,” kata Siti.
Selain itu, RPTRA sering digunakan sekolah untuk kegiatan olahraga dan latihan menari. Prosedur peminjaman tempat dapat dilakukan melalui koordinasi dengan tim pengelola dan menentukan tanggalnya.
Keberadaan RPTRA mendapat respon positif dari warga. Rahmah, warga Maphar RW 05 RT 13, yang sering mengantar anaknya bermain di RPTRA Matahari, menilai fasilitas tersebut sangat membantu orang tua.
“Alhamdulillah di sini tempatnya aman. Anak-anak bisa main, belajar, dan diawasi. Kami sebagai orang tua juga lebih tenang,” ujarnya. Ia berharap fasilitas yang rusak dapat segera diperbaiki agar aktivitas anak-anak semakin nyaman.
Siti menambahkan bahwa RPTRA juga menjadi titik aman bagi ibu-ibu yang menghadapi persoalan keluarga, mengingat dirinya juga merupakan kader Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Siti berharap ke depan RPTRA Matahari dapat lebih berperan dalam membantu peningkatan ekonomi warga melalui pelatihan keterampilan.
“Banyak ibu rumah tangga di sini yang punya kemampuan, tapi tidak ada wadahnya. Saya ingin RPTRA bisa memfasilitasi itu,” tuturnya.
Pengelola berharap adanya program yang merata untuk seluruh kelurahan di Kecamatan Taman Sari. RPTRA Matahari tetap menjadi ruang publik yang penting bagi warga Maphar, menjadi tempat bermain, belajar, dan berinteraksi masyarakat lintas usia. (Kontri/Azz/Yul)





