Warga 3 RW yakni RW 01,05 dan 06, Krendang, Kecamatan Tambora, dibuat kaget melihat anggota PPSU mengarak pocong dan peti mati keliling kampung. Mereka ketakutan tertular COVID-19.
"Itu replika peti mati dan pocong. Kami buat sebagai tanda atau peringatan untuk warga agar menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19," ujar Al Barkah, Lurah Krendang sesaat melakukan kampanye 3M dan sosialisasi PSBB ketat di wilayah Krendang, Selasa (22/9) pagi.
Menurut Al Barkah, sosialisasi PSBB ketat disertai kampanye 3M akan rutin dilakukan di wilayah Kelurahan Krendang. Kegiatan ini melibatkan unsur tiga pilar bersama FKDM, LMK, para RW dan RT, kader PKK, serta PPSU.
Dalam pelaksanaannya, para petugas memberikan imbauan melalui pengeras suara terkait penerapan protokol kesehatan pada masa pelaksanaan PSBB ketat. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah Mencuci tangan dengan sabun, Memakai masker serta Menjaga jarak.
"Petugas juga tak segan-segan menegur bilamana melihat warga yang tidak memakai masker. Semua ini dilakukan agar warga menyadari dan selalu mewaspadai penularan COVID-19." ujarnya.
Selain memberikan sosialisasi, pihak kelurahan juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh permukiman warga. Ini menjadi salah satu obat untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kami semprot tak hanya permukiman rumah warga, tapi juga fasilitas umum lainnya, seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, toko dan sebagainya. Ini rutin setiap hari." tambahnya.
Lutfi, warga RW 03 Krendang mengaku sempat kaget melihat PPSU mengarak-arak peti mati dengan pocong yang terikat. "Saya kira beneran, bang. Gak taunya, lagi ada sosialisasi protokol kesehatan," ujarnya.
Menurut Lutfi, cara yang dilakukan itu memang membuat shock terapy masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. "Kalo saya tetap pakai masker. Bukan takut sama razia masker, tapi ini penting buat kesehatan agar tidak tertular virus corona." pungkasnya. (why)
20 Mei 2024