Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Barat menargetkan sebanyak 1.210 warga menjadi peserta pelatihan kerja berbasis kompetensi tahun 2025.
Kepala Satuan Pelaksana Pelatihan dan Uji Kompetensi PPKD Jakarta Barat, Agus Susanto, menjelaskan program tersebut terbuka bagi warga pemilik KTP DKI Jakarta maupun pendatang baru yang telah tertib administrasi kependudukan (Adminduk).
Ia menyebut, pihaknya menyediakan dua jenis pelatihan, yakni reguler dan berbasis Mobile Training Unit (MTU). “Untuk pelatihan reguler, kami membuka 13 bidang kejuruan dengan total kuota 810 peserta,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (21/4).
Selain kejuruan reguler, PPKD Jakbar juga menyediakan tiga pelatihan khusus, yakni perawat lansia, data analis, dan desainer. “Pelatihan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keterampilan di sektor-sektor spesifik yang saat ini banyak dibutuhkan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyelenggarakan pelatihan berbasis MTU yang beroperasi secara mobile sesuai permintaan wilayah. MTU ini menyediakan sembilan jenis pelatihan dengan target 400 peserta sepanjang tahun 2025.
“Untuk pelatihan reguler, durasinya rata-rata 45 hari dengan kuota 20 orang per jurusan. Sedangkan pelatihan MTU berlangsung selama 20 hari dengan 10 peserta per jurusan,” sebut Agus.
Lebih lanjut, Agus mengatakan program pelatihan ini juga terbuka bagi pendatang yang ingin memiliki keahlian dan sertifikasi kerja. Namun wajib tertib Adminduk terlebih dahulu.
“Sesuai arahan Pemprov DKI Jakarta, pendatang yang ingin mengikuti pelatihan wajib membawa surat pindah dari daerah asal, yang dapat diurus di loket-loket pelayanan Dukcapil hingga menghasilkan KTP atau KK domisili DKI,” ujarnya.
Pihaknya berharap melalui program pelatihan ini semakin banyak warga yang memiliki keterampilan kerja sesuai kebutuhan industri, sehingga mampu meningkatkan daya saing di pasar kerja. (Aji)