Pedagang kaki lima (PKL) masih terlihat di sepanjang bahu Jalan Kunir kawasan Kota Tua. Mereka menampati bahu jalan sepanjang sekitar 300 meter. Biasanya, para pedagang mulai berjualan setelah pukul 22.00.
Kondisi tersebut dikeluhkan warga sekitar. Menurut warga Pinangsia, Dedy (35), para PKL yang menempati Jalan Kunir merupakan pedagang yang biasanya berjualan di sekitar museum Fatahillah. “Karena sekitar museum harus steril PKL, mereka pindah ke Jalan Kunir. Biasanya pedagang mulai membukam lapaknya sekitar pukul 22.00 hingga 02.00,” ujarnya.
Para pedagang yang amenempati bahu Jalan Kunir menjual berbagai asesoris wanita, mainan anak-anak, sepatu, pakaian, seni tato dan lainnya. Imbasnya, kawasan tersebut tampak semrawut dan kumuh. “Kami berharap aparat instansi terkait menertibkan pedagang di Jalan Kunir, karena keberadaannya mengganggu ketertiban umum,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kasatpol PP Jakbar, Tamo Sijabat, menuturkan pihaknya telah mengetahui keberadaan PKL di Jalan Kunir. Dikatakan, keberadaan mereka dampak dari penertiban PKL yang dulunya berjualan di kawasan museum Fatahillah dan sekitarnya. Karena tidak bisa lagi berjualan di kawasan museum, mereka akhirnya menempati Jalan Kunir.
“Kawasan museum Fatahillah harus sudah kosong dari pengunjung pukul 22.00. Anggota Satpol PP juga sudah pulang. Artinya, keberadaan PKL marak setelah petugas tidak ada di lokasi," jelasnya. Untuk itu, pihaknya mengimbau para PKL tidak berjualan di bahu Jalan Kunir. (why/aji).