Para pimpinan satuan/unit kerja perangkat daerah (SKPD/UKPD) lingkungan Pemkot Jakarta Barat diminta lebih peka terhadap musibah atau bencana jika terjadi di suatu lokasi.
“Kita berharap para pimpinan SKPD/UKPD lebih peka jika terjadi bencana, walaupun bukan kewenangannya. Mestinya ada pimpinan atau pejabat di lokasi bencana, meskipun di hari libur,†ujar Asisten Pemerintahan (Aspem) Jakarta Barat Yunus Burhan, saat rapat koordinasi (rakor) penanggulangan bencana, di ruang pola kantor wali kota, Kamis (11/4) siang.
Khusus pimpinan wilayah, yakni camat dan lurah, diingatkan agar HP-nya harus selalu standby. “HP camat dan lurah jangan pernah mati. Harus selalu stanby. Keberadaan lurah dan camat saat terjadi bencana sangat penting dalam membantu warganya yang terkena musibah, koordinasi dengan berbagai unit dan melakukan pendataan untuk memenuhi kebutuhan korban,†jelas Yunus.
Terkait posko siaga bencana yang di dalamnya terdiri atas berbagai SKPD/UKPD, ia mengimbau fungsinya berjalan maksimal, termasuk keaktifan grup WA (WhatsApp). “Posko siaga bencana akan dievaluasi. Harus benar-benar berfungsi dan bergerak cepat, jika terjadi bencana atau musibah di suatu wilayah,†imbuhnya.
Pada kesempatan itu ia juga berharap anggaran kelurahan yang nilainya sekitar Rp 20-40an juta, bisa dimanfaatkan untuk menangani keadaan darurat saat terjadinya musibah/bencana sebelum datang bantuan dari unit-unit terkait. “Dipakai untuk membantu korban yang benar-benar dibutuhkan secepatnya dan darurat,†pungkasnya. (Aji)
20 Mei 2024