Petugas pencacah lapangan (PCL) verifikasi dan validasi rumah tangga program mekanisme pemuktahiran mandiri (MPM) tahap II diminta mampu bekerja dengan lebih teliti dan tepat sasaran. Tujuannya, untuk menghindari kemungkinan adanya masalah atau kendala di lapangan.
"Ini verifikasi tahap kedua. Yang diverifikasi adalah 220 rumah tangga. Tentunya, banyak permasalahan yang berbeda di lapangan. Untuk itu, permasalahan ini bisa dibahas pada tingkat TOT (Trainer of Training)," ujar Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Barat, Yunus Burhan, saat membuka pelatihan PCL verifikasi dan validasi rumah tangga program MPM tahap dua, di i ruang eks Kanppeko, kantor wali kota, Selasa (5/9) pagi.
Menurutnya, permasalahan yang terjadi lapangan, baik tingkat wilayah dan perkotaan ini tidaklah sama. Itu bisa terjadi karena perbedaan karakter, sosial dan sebagainya. Ia berharap para pencacah program MPM tahap II memverifikasi dan validasi 220 rumah tangga menjalani tugasnya dengan cermat, teliti dan akurat. Sehingga nantinya tidak terjadi adanya kekeliruan dalam melakukan verifikasi dan validasi.
Sebelumnya Kasudin Sosial Jakbar, mengatakan para PCL akan mendapatkan pelatihan selama empat hari, mulai 5-9 September 2017. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan aparatur kelurahan dan kecamatan dalam melakukan pemuktahiran data.
Ia berharap petugas pencacah lapangan nantinya dapat bekerja lebih optimal dalam melakukan verifikasi dan validasi data di lapangan. Kegiatan pelatihan PCL menghadirkan narasumber Ratih Sari Dewi, dari BPS Jakarta. (why/aji)
20 Mei 2024