Sebanyak 30 petugas gabungan terdiri dari kader jumantik, dasa wisma, Satpol PP, dan petugas Puskesmas Kalideres, melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan RW 04 Kelurahan Kalideres, Jumat (23/2).
Lurah Kalideres, Ian Imanuddin mengatakan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) rutin dilaksanakan setiap Jumat dalam rangka mencegah penyakit demam berdarah. Kegiatan ini melibatkan sejumlah unsur, mulai dari kader jumantik, dasa wisma, puskesmas, satpol PP dan pengurus RT dan RW.
Mereka menjalani tugas melakukan pemeriksaan terhadap pada setiap rumah warga, terutama pada tempat penampungan air yang menjadi tempat kembangbiak nyamuk penyebab demam berdarah.
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas masih menemukan jentik-jentik nyamuk pada sejumlah rumah warga.
"Jumlah rumah yang dicek ada 151 rumah. 4 rumah diantaranya ada jentik-jentik nyamuk yang ditemukan di bak penampungan air dan kolam. ABJ (Angka Bebas Jentik) 97%," katanya.
Ian melanjutkan, kader jumantik memberikan peringatan dan penempelan stiker kepada rumah yang masih ada jentik-jentik nyamuk.
"Kami berikan peringatan buat warga yang masih ada jentik nyamuknya. Biasanya kami pasang stiker, kemudian diminta melakukan jumantik mandiri setiap Senin dan Jumat," jelasnya.
Selain melakukan pemeriksaan, lanjut Ian, tim kesehatan puskesmas Kalideres memberikan sosialisasi terkait pencegahan terhadap penyakit demam berdarah.
"Kami meminta setiap keluarga waspada terhadap penyebaran penyakit DBD. Salah satu kunci keberhasilan pencegahan penyakit demam berdarah adalah dengan PSN secara mandiri," tambahnya.
Sekadar diketahui, program pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah ditempuh dengan cara 3M Plus. Langkah pertama, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya. Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. (why)