Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menargetkan 6.200 warga diperiksa gejala penyakit tuberculosis (TB) di delapan kecamatan.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, menjelaskan program pemeriksaan dilakukan sejak awal Januari. Tujuannya agar penyakit tuberkulosis bisa terdeteksi dan dapat dikontrol.
"Kita targetkan 6.200 orang bisa diperiksa di Jakarta Barat. Dua minggu harusnya selesai," ujarnya, Rabu (11/1).
Menurutnya, selama pandemi 2022, angka temuan kasus tuberkulosis di Jakarta Barat jauh dari perkiraan. Jika berdasarkan teori, seharusnya angka temuan kasus tuberkulosis selama 2022 mencapai 9.500 kasus.
Namun demikian, hingga akhir Desember saja jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 77 persen dari target yang sudah ditentukan.
"Karena Covid kemarin masyarakat masih takut datang ke klinik, sehingga orang orang yang biasanya ada keluhan tuberkulosis dan berobat itu jadi tidak datang ke puskemas," katanya.
Untuk itu, Erizon dan jajarannya mengerahkan dua mobil Rontgen yang setiap hari akan berkeliling ke dua wilayah kecamatan untuk memeriksa warga yang bergejala tuberkulosis. Pihaknya juga mengerahkan kader puskesmas di wilayah untuk mengajak warga yang memiliki riwayat atau pernah berkontak dengan pasien tuberkulosis.
"Datang saja ke gerai yang sudah ditentukan dan pemeriksaan dipastikan gratis," tandas Erizon.
Untuk jadwal pemeriksaan dapat dilihat di akun Instagram resmi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat @sudinkesjakbar. (Aji)