Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menjaring sebanyak 1.465 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) selama tahun 2022.
PMKS yang terjaring terdiri atas gelandangan, pengemis, Orang Dalam Masalah Kejiwaan (ODMK) dan lainnya.
"Jumlah yang terjangkau selama 2022 sebanyak 1.465 orang PMKS. Terdiri dari ODMK, gelandangan dan lain lain," sebut Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto, Rabu (4/1).
PMKS tersebut dijangkau dari delapan kecamatan se Jakarta Barat oleh petugas Suku Dinas Sosial dan Satpol PP. Mereka yang dijangkau langsung dibawa untuk pembinaan di Panti Sosial Bina Insani (PBSI) Bangun Daya milik Dinas Sosial DKI Jakarta.
Lebih lanjut Suprapto merinci, selama 12 bulan sepanjang 2022, April merupakan penjangkauan dengan hasil terbanyak, yakni 249 PMKS. Sedang untuk penjangkauan terendah terjadi pada bulan Mei dengan jumlah 50 orang.
“Dari total penjangkauan selama 2022, jenis PMKS yang paling banyak adalah gelandangan dengan jumlah 582 orang. Sedang paling sedikit pedagang asongan yakni lima orang,” kata Suprapto.
Menurutnya, beragam modus dilakukan para PMKS untuk mendapatkan uang di jalan. Dari mulai berpura-pura sakit, pincang hingga lumpuh dilakukan demi belas kasihan.
"Banyak di antaranya yang pura-pura sakit atau tidak bisa jalan, lumpuh dan digendong atau ditandu. Tapi setelah dicek, petugas mendapati sering dan melihat mereka ternyata bisa berjalan," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau warga untuk tidak sembarang memberikan uang kepada gelandangan. Jika ingin beramal, warga dianjurkan untuk menyumbangkan ke yayasan resmi atau badan amal Baznas Bazis.
"Diharapkan warga menyumbangkan ke pihak yang resmi. Dengan demikian jumlah PMKS atau pengemis bisa berkurang,” harapnya. (Aji)