Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menggelar bimbingan teknis (bimtek) pemotongan dan penanganan daging hewan kurban di masa penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada panitia pemotongan hewan kuban di Jakbar, di ruang Wijaya Kusuma, kantor wali kota, Selasa (28/6).
Dibuka Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Jakarta Barat, Amien Haji, kegiatan yang diselenggarakan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudis KPKP) Jakarta Barat selama satu hari tersebut menghadirkan instruktur / narasumber antara lain, Ketua MUI Jakbar KH. Abdurrahman Shoheh, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, drh Widi Nugroho, dan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia, drh Sri Hartati.
Kasudis KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit mengatakan peserta bimtek secara langsung sebanyak 50 orang panitia pemotongan hewan kurban, DMI dan lainnya serta peserta secara daring dari kecamatan-kelurahan se Jakarta Barat.
“Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan khususnya dalam penanganan pemotongan hewan kurban kepada masyarakat di masa wabah PMK,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, meningkatkan kualitas daging yang dihasilkan dari pemotongan hewan kurban sekaligus melindungi masyarakat melelui penyediaan daging kurban yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Adapun materi bimtek yang disampaikan antara lain, pemotongan hewan kurban di masa wabah PMK, hygiene sanitasi penanganan daging hewan kurban, hukum dan panduan pelaksanaan ibadah kurban saat wabah PMK.
“Pada kesempatan ini Sudis KPKP Jakbar berkolaborasi dengan Baznas Bazis Jakarta Barat yang memberikan bantuan wadah tempat dagiung hewan kurban sebanyak 7.000 buah dan sepuluh set terpal,” sebut Novy.
Sementara itu, Adkesra Amien Haji berharap hewan untuk kurban yang ada di Jakarta Barat kondisinya sehat dan memenuhi syarat kurban.
“Petugas Insya Allah pada hari pertama pelaksanaan pemotongan akan turun ke wilayah bersama pengawas untuk memonitor kegiatan pemotongan dan penanganan hewan kurban,” ujarnya
Kepada panitia kurban, ia mengingatkan saat hendak membeli atau menerima hewan harus mengetahui kondisi kesehatan hewan, karena dagingnya untuk dikonsumsi masyarakat. Sedang para peserta diimbau mengikuti bimtek dengan seksama agar diperoleh pengetahuan terkait tata cara pemotongan dan penanganan hewan kurban. Selanjutnya peserta juga menyampaikan pengetahuannya kepada panitia kurban lainnya di lingkungan masing masing. (Aji)