Pemerintah Kota Jakarta Barat berhasil menjaring sebanyak 120 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), selama Ramadan, melalui operasi gabungan Satpol PP & Sudis Sosial Jakarta Barat. Mereka yang terjaring umumnya pengamen, pengemis dan badut.
"Total sementara 120 PMKS yang terjaring. Pekan lalu, sebanyak 81 PMKS yang terjaring. Kebanyakan pengamen, pengemis dan badut. Kalau WTS 8 orang yang diamankan di sebuah apartemen di Cengkareng. Kalau yang di Grogol Petamburan, kebanyakan waria, " tutur Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto.
Mereka yang terjaring, lanjut Suprapto, dikirim ke panti sosial untuk menjalani rangkaian pemeriksaan dan asesment. Setelah itu baru dirujuk ke panti lain guna menjalani pelatihan dan pembinaan.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakbar, Suprapto mengakui bahwa keberadaan PMKS terkoodinir. Mereka didrop pada suatu tempat kemudian menyebar ke sejumlah masjid.
"Seperti di wilayah Kebon Jeruk, mereka dikoordinir untuk mengemis. Kebanyakan anak-anak, dan orangtua, khususnya perempuan. Setiap hari mereka dikoordinir. Didrop pagi hari kemudian menyebar ke kampung- kampung yang ada masjid untuk mengemis," tuturnya.
Sudis Sosial Jakarta Barat telah menempatkan sejumlah petugas P3S pada 9 titik rawan PMKS di Jakarta Barat sekaligus memantau pada 62 titik lainnya di wilayah Jakarta Barat.
"Untuk saat ini kami belum bisa mengamankan koordinator PMKS. Sifatnya baru memantau dan mengawasi saja," tambahnya. (why)