Pemerintah Kota Jakarta Barat akan merangkul semua potensi di masyarakat untuk berkolaborasi menyelesaikan permasalahan-permasalahan di wilayah.
"Kita memiliki RPJMD dan isu strategis daerah yang meski kita laksanakan, Walau tidak didapat dari anggaran tahun 2022 dan 2023, saya sudah sampaikan, sesuai arahan Walikota, harus ada setidaknya kolaborator-kolaborator di wilayah Kebon Jeruk," papar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Barat, Imron Syahrin, Rabu (16/2).
Dikatakan Imron, para kolaborator tersebut nantinya membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di wilayah, seperti banjir, kesehatan dan ketahanan pangan, yang semua itu tak terakomodir dalam APBD.
Lebih konkritnya, Imron mencontohkan pandemi Covid-19 yang berdampak meningkatnya angka pengangguran dan kebutuhan pangan.
"Musim covid ini banyak orang kehilangan pekerjaan dan butuh makan. Saya sudah minta agar camat mengajak kolaborator-kolaborator agar peduli terhadap sesama. Mereka kita salurkan bantuan," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Imron berharap, usulan-usulan masyarakat yang dibahas pada Musrenbang kecamatan Kebon Jeruk, mendapatkan prioritas untuk segera dilakukan di wilayah Jakarta Barat. Sehingga kegiatan tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Musrenbang Kecamatan Kebon Jeruk membahas 1027 usulan kegiatan dengan total anggaran kurang lebih Rp 417 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 735 usulan yang diakomodir pada tahun 2023, sedangkan 107 usulan diakomodir pada tahun 2022. Sisanya, 185 usulan ditolak. (why)