Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) akan menggalakkan program Posyandu Remaja. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah stunting pada anak.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengatakan, program Posyandu Remaja, ini menyasar remaja pria berusia 16 atau 17 tahun serta remaja perempuan yang melewati masa menstruasi.
"Pencegahan stunting tidak hanya dimulai sejak anak lahir tapi dari sang ibu di usia remaja. Karenanya kita gaungkan program Posyandu Remaja di setiap kecamatan dan kelurahan," ujarnya, Rabu (15/2).
Menurut Erizon, dalam program tersebut, posyandu menerima remaja yang hendak berkonsultasi serta pemeriksaan kesehatan, seperti berat badan, kualitas gizi hingga tensi darah.
Jika dalam pemeriksaan ditemukan ada remaja yang mengalami kekurangan darah atau anemia, pihaknya akan memberikan pil penambah darah secara gratis.
"Pil penambah darah penting agar kondisi calon ibu tetap bugar dan tidak kekurangan darah," terangnya.
Pemeriksaan kesehatan juga bisa untuk remaja pria. Mereka akan terdeksi mengalamai penyakit tertentu dianjurkan untuk menjaga pola hidup sehat.
"Kita berikan edukasi terkait stunting, kita juga berikan edukasi kepada mereka remaja putra tentang bahaya merokok, seks bebas hingga narkoba karena hal tersebut," katanya.
Dalam program Posyandu remaja, lanjut Erizon, juga diberikan edukasi berupa penyuluhan teknis bersaling, hingga cara merawat bayi pasca melahirkan.
Ia berharap, edukasi dan pemeriksaan kesehatan pada program Posyandu Remaja, ini dapat membantu dalam pencegahan tengkes atau stunting pada anak.
"Kita berharap ada kesadaran dari para remaja untuk ikut program Posyandu Remaja demi kesehatan diri dan bayi di masa depan," pungkasnya. (why)