Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta pengelola pendidikan anak usia dini tidak mengajari anak membaca dan menulis. Usia mereka bukan untuk belajar melainkan bermain.
"Saya titip,pastikan anak-anak bebas bermain. Tidak perlu diajari baca tulis. Jangan, meski ada orangtua yang memaksa," ujarnya saat meresmikan Taman Penitipan Anak (TPA) dan SPS Negeri wilayah DKI Jakarta, di kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (2/10)pagi.
Anies menjelaskan, esensi PAUD adalah memberi ruang kebebasan bagi anak untuk tumbuh dan berkembang secara aktif. PAUD bukan waktunya belajar.
Ia mencontohkan dirinya sendiri ketika kali pertama mengenyam pendidikan di PAUD. "Jadi, selama 4 tahun di PAUD dan TK, ya bermain saja, saya baru belajar membaca dan menulis saat duduk di kelas 1 SD. Keadaan itu tidak membuatnya tertinggal. Meski terlambat, Alhamdulilah bisa baca tulis, enggak jelek-jelek amat kalau menulis. Jadi, orangtua jangan khawatir. Guru-guru harus dijelaskan, justru salah kalau anak ini dipaksa baca tulis dari awal," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Anies menyitir pendapat James Joseph Heckam, peraih Nobel, yang menganggap bahwa investasi pendidikan terbesar mestinya dianggarkan dari PAUD. Bukan dari tingkat dasar, menengah dan tinggi.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan 32 Tempat Penitipan Anak Negeri (TPA) dan Satuan Paud Sejenis (SPS) yang dibangun di lingkungan kantor walikota, camat, lurah hingga Pasar Jaya yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
Puluhan TPA dan PAUD ini didirikan sebagai komitmen Pemprov DKI dalam mencapai target Agenda Pendidikan tahun 2030 untuk PAUD yakni memastikan seluruh anak laki-laki dan perempuan memperoleh akses pendidikan pra-SD. "Jakarta akan mempercepat ini. Sekarang sedang disusun rencananya, tapi kita berharap nantinya semua anak di Jakarta," tambahnya.(why)
20 Mei 2024