Pasca hari raya Idulfitri 1446 Hijriah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Barat, kehabisan stok darah, terutama golongan AB, A, B dan O. Kondisi ini terjadi sejak H+3 lebaran, dimana permintaan darah di rumah sakit meningkat, sementara jumlah pendonor minim.
"Stok darah golongan AB, A, B dan O saat ini kosong. Permintaan darah dari rumah sakit datang setiap hari, sementara jumlah pendonor belum seimbang. Kami benar-benar butuh bantuan masyarakat untuk segera donor darah," tutur Ketua PMI Kota Jakarta Barat, Beky Mardani, saat dikonfirmasi, Rabu (9/4).
Menurutnya, PMI Jakarta Barat mengalami tantangan pada pasca lebaran, dimana sebagian besar masyarakat masih dalam suasana libur. Sementara banyak pasien di rumah sakit yang membutuhkan darah.
“Kebutuhan darah tidak berhenti hanya karena libur. dan stok yang tersedia saat ini justru kosong, terutama untuk golongan darah AB, A, B dan O,” ungkap Beky.
Sementara itu, Koordinator Unit Pengumpul Darah PMI Jakarta Barat, dr. Pierlita Rini, menjelaskan, sebagian besar pasien di rumah sakit memerlukan golongan darah AB, A, B dan O untuk keperluan operasi, cuci darah, maupun kondisi darurat.
“Kami butuh minimal 50 kantong darah AB, A, B dan O setiap hari untuk bisa mencukupi permintaan. Tapi saat ini, stok kami kosong,” ungkap dr. Pierlita.
Lebih lanjut, dr.Pierlita menuturkan, sejak kemarin banyak dari keluarga pasien membawa pendonor pengganti. Namun darah yang masuk tetap harus melalui proses uji saring dan pemrosesan standar sebelum digunakan.
“Setelah donor, darah baru bisa digunakan dalam 1x24 jam jika dinyatakan aman. Artinya, kebutuhan yang masuk hari ini baru bisa dipenuhi besok. Karena itu, kami butuh donor yang rutin dan berkelanjutan, bukan hanya saat darurat,” jelasnya.
Sebagai respons cepat, PMI Jakarta Barat mengaktifkan kembali mobil Unit Donor Keliling, dan menyebarkan imbauan lewat media sosial serta relawan komunitas.
“Kami siap menjemput bola. Karena darah yang Anda donorkan hari ini bisa menyelamatkan nyawa orang,” tutup dr. Pierlita. (why)