Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Kota Jakarta Barat membahas 2.433 usulan dengan estimasi anggaran Rp 1,747 trilun yang tertampung hasil musrenbang terintegrasi kecamatan dan rembuk RW.
Dari total usulan tersebut, usulan yang terakomodir berjumlah 1487 usulan dengan anggaran Rp 1,38 triliun dan 946 usulan tidak terakomodir.
"Usulan yang tidak terakomodir dengan alasan usulan belum masuk dalam usulan prioritas kelurahan, tidak diusulkan lantaran kondisi eksisting masih bagus, tidak bisa dilaksanakan secara teknis, serta terkendala masalah aset," tutur Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, saat memberikan laporan pada kegiatan Musrenbang Kota Jakarta Barat, di Ruang Pola Kantor Wali kota Jakarta Barat, Selasa (21/3).
Musrenbang Kota Jakarta Barat dihadiri oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Kepala Bappeda DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Yani melanjutkan, 1487 usulan yang terakomodir terdiri dari 1269 usulan dengan estimasi anggaran Rp 892 miliar yang dilaksanakan pada tahun 2024 dan 218 usulan yang dilaksanakan tahun 2023.
Ia menyebutkan, usulan dari hasil musrenbang terintegrasi kecamatan dan rembuk RW umumnya meliputi usulan fisik seperti pembangunan jalan, perbaikan saluran air, dan sebagainya dan usulan non fisik seperti pelatihan kerja dan sebagainya.
Tidak hanya itu, pihak Pemkot juga menerima usulan 750 dari kegiatan reses yang dilakukan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Usulan tersebut terdiri dari bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Pemerintahan.
Pengerjaan usulan tersebut akan dilakukan secepatnya agar warga bisa memanfaatkan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
Yani berharap seluruh Suku Dinas pengampuh dapat berkerja mengerjakan seluruh usulan pembangunan demi kemajuan Jakarta Barat. (why)