Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat menggelar Sidang Pleno Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Terintegrasi Kelurahan tahun 2025, di Gelanggang Olahraga (GOR) Cengkareng, Jalan Utama Raya, Kelurahan Cengkareng Barat, Kamis (27/2).
Ditutup Asisten Pemerintahan (Aspem) Jakarta Barat, Firmanudin Ibrahim, kegiatan dihadiri anggota DPRD DKI, Hilda Kusuma Dewi, perwakilan Suban Perencanaan Daerah Kota Jakbar, Dewan Kota, tiga pilar, para lurah, sektoral terkait dan unsur lainnya.
Camat Cengkareng, Ahmad Faqih menyebut ada lima isu strategis yang disampaikan pada kegiatan tersebut. Yakni, pembuatan embung jaya 25 yang saat ini sedang berjalan pembuatan outlet atau pembuangan air ke arah saluran penghubung (PHB) Flamboyan, penataan kawasan tertib lalu lintas.
“Selain itu, menciptakan bank sampah agar masyarakat dapat berperan aktif dalam proses pemilahan sampah serta membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, penataan kawasan kumuh dan penghijauan, serta fasos fasum yang belum diserahkan,” sebut Faqih.
Ia menjelaskan, beberapa permasalahan di wilayahnya. Antara lain banjir, rawan kemacetan di Jalan Daan Mogot dan sarpras pendidikan. Diungkapkan Faqih, sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dan cekungan serta dilalui beberapa sungai/kali seperti Anak Kaliangke, Kali Mookervaart, Apuran, Cengkareng Drain dan Kali Semanan.
Untuk sarpras pendidikan, pihaknya berharap di wilayahnya ada penambahan gedung sekolah jenjang SLTP dan SLTA. Mengingat wilayahnya berpenduduk cukup padat, namun minim sekolah SMPN dan SMAN/SMKN.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan jumlah usulan yang dibahas pada Sidang Pleno Musrenbang Kecamatan Cengkareng Terintegrasi Kelurahan tahun 2025 sebanyak 327 usulan. Terdiri atas 240 usulan fisik dan 87 non fisik. Untuk usulan fisik UKPD tujuan paling banyak Sudis Bina Marga 82 usulan, SDA 65, Perhubungan 50 dan Perumahan 43.
“Kami berharap semua usulan prioritas terealisasi di 2026,” pungkasnya. (Aji)