Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Jakarta Barat, Yunus Burhan meminta adanya pembaharuan manajemen di majelis taklim. Tidak monoton, memiliki terobosan yang kreatif dan inovatif.
"Coba bagaimana Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) menjadi FKMT zaman now. Majelis harus memiliki program yang jelas. Bisa melibatkan unsur SKPD, seperti Sudis Kesehatan, KPKP, dan sebagainya," ujarnya saat membuka pembinaan manajemen majelis taklim, di ruang Wijayakusuma, kantor wali kota, Selasa (2/10) pagi. Sosialisasi dihadiri para kepala dan pengurus majelis taklim di wilayah Jakarta barat.
Menurut Yunus, keterlibatan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) ini penting dalam membuat suatu program di FKMT, seperti kegiatan penyuluhan kesehatan, kebersihan dan lainnya. Sehingga manajemen FKMT tidak monoton dan lebih modern. FKMT memiliki suatu perencanaan, organisasi, pelaksanaan kerja serta kontrol/pengawasan.
Ia berharap, kegiatan ini menjadi bekal untuk membuat suatu strategi kebijakan manajemen yang lebih terprogram. Sehingga akan membawa kemaslahatan dan ilmu yang bermanfaat.
Ketua FKMT Jakarta Barat, Een Nuraina mengatakan, majelis taklim merupakan gerbang pendidikan agama, mulai dari tingkatan RT, RW, kelurahan, kecamatan hingga kota. Majelis taklim harus lebih modern, kreatif dan inovatif. Tidak lagi berpikir majelis taklim itu kuno, namun majelis taklim zaman now.
Lebih lanjut dikatakan, keberadaan FKMT menjadi wadah silaturrahim, mulai dari tingkatan RT, RW, kelurahan, kecamatan, kotamadya, hingga nasional. "Semoga para pendiri dan pengurus FKMT Jakarta Barat membawa ladang amal dan pendidikan bagi umat," ujarnya.
Pembinaan manajemen majelis taklim ini diikuti para kepala dan pengurus majelis taklim di delapan kecamatan di wilayah Jakarta Barat. Kegiatan diisi sejumlah materi tentang manajemen oleh kantor Kementerian Agama Jakbar dan FKMT DKI Jakarta. (why/aji)
20 Mei 2024