Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara) bersama Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Marullah Matali dan Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, mengunjungi permukiman warga kolong tol dan jembatan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, Jumat (29/11) malam.
Kunjungan diawali dari kolong tol Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat (BKB) Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Menteri PKP bersama Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto dan Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman, melakukan dialog dengan sejumlah warga kolong tol.
Dalam dialog tersebut, Menteri PKP, Maruarar Sirait memastikan warga kolong tol mendapatkan hunian layak. "Sudah berapa lama ibu tinggal di sini? Mau kan saya pindahkan ke rumah susun. Ini semua agar ibu dan keluarga bisa tinggal di tempat yang layak," tanya Maruarar Sirait kepada Sundaya (67) warga kolong tol.
Ibu yang berprofesi sebagai pemulung tersebut mengaku siap pindah ke rumah susun. "Alhamdulillah, saya mau pindah. Terimakasih, kepada pak (Presiden) Prabowo yang telah memberikan tempat yang layak," ujarnya.
Dari kolong tol tinggi, Menteri Maruarar Sirait bersama Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, dan Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman, mengunjungi warga kolong tol pendek. Lokasinya sama hanya berjarak sekitar 500 meter.
Meski tak begitu jauh, namun butuh ekstra hati-hati untuk bisa masuk ke perkampungan warga kolong tol pendek. Karena harus masuk kolong dengan jalan merunduk sejauh 20 meter.
Sama seperti di kolong tol tinggi, Menteri PKP juga sempat berdialog dengan sejumlah warga serta melihat sekolah pondok domba kolong.
Tak lama kemudian, rombongan Menteri PKP melanjutkan peninjauan lapangan menuju warga kolong jembatan Tomang, Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat dan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) KS Tubun.
Di temui awak media, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyatakan tak ada kendala terkait relokasi warga kolong tol di wilayah Jakarta Barat. Hanya saja, warga kolong jembatan Tomang, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, yang meminta untuk menunda.
"Ya, ada satu yang ditunda, yakni penghuni kolong jembatan Tomang. Dengan alasan, anak-anaknya mau ujian. Kita juga pendekatan. Saya minta pak Sekda ajak warga untuk survei tempatnya (Rusun KS Tubun) dan kegiatannya. Karena di sini banyak kegiatan-kegiatan yang positif," ujarnya didampingi Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali dan sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta.
Kegiatan positif yang dimaksud, lanjut Maruarar Sirait, warga Rusun KS Tubun mendapatkan pelatihan dan ketrampilan usaha melalui program Jakpreneur. "Jadi diajak (warga kolong jembatan Tomang) diajak ke sini. Karena di sini banyak peminat, malah bisa berebut. Pak Sekda sudah menyediakan tempat bagus, Ibu (Kadis PPKUKM) juga memberikan pemberdayaan dan pelatihan. Jadi saya minta mereka diajak untuk melihat aktivitas warga Rusun KS Tubun," jelasnya.
Senada dengan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali. Ia menyebutkan Pemprov DKI Jakarta menyediakan hunian yang layak berikut kegiatan-kegiatan pemberdayaan dan bantuan sosial.
"Warga rusun akan mendapatkan fasilitas gratis selama enam bulan, dan memperoleh bantuan sosial," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri PKP mengakui kelengkapan fasilitas dan sarana prasarana di Rusunawa KS Tubun. "Di sini The Best. Fasilitas dan sarana prasarana baik," tambahnya.
Diinformasikan Pemprov DKI Jakarta akan memindahkan warga yang berada di kolong tol dan jembatan secara bertahap. Adapun warga yang bakal direlokasi diantaranya warga kolong jembatan Tomang, berjumlah 92 KK, ke Rusun KS Tubun, dan warga kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat berjumlah 139 KK ke Rusun Rawa Buaya.
Menteri PKP, Maruarar Sirait mengatakan pemindahan warga kolong tol dan jembatan akan di mulai pada Sabtu (30/11). Selain itu, warga akan mendapatkan perhatian berupa bantuan sosial hingga pelatihan agar mampu membuka peluang usaha. (why)