Pemkot Jakarta Barat terus berpaya mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
Selain memperbanyak bank sampah untuk meminimalisir sampah anorganik dan mengolah sampah organik menjadi pupuk atau kompos, Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudis LH) Jakarta Barat juga memanfaatkan sampah sisa makanan, sayuran dan buah-buahan untuk budidaya larva lalat atau lebih dikenal dengan istilah maggot.
Maggot berasal dari lalat jenis tentara hitam atau yang sering disebut black soldier flies (BSF). Maggot memiliki kandungan protein tinggi, sehingga banyak digunakan untuk alternatif pakan ternak, seperti ikan dan ayam. Kasudis LH Jakarta Barat, Edy Mulyanto, mengungkapkan penggunaan larva maggot untuk mengurai sampah makanan dilakukan sejak awal September 2019.
Pihaknya belajar dari Dinas LH DKI kemudian diterapkan di Jakarta Barat dengan membuat kandang sebesar 50 meter persegi di rumah susun kompleks Kebersihan, Jalan Bambu Larangan, Cengkareng. "Pembuatan kandang tidak menggunakan dana APBD, tapi Corporate Social Responsibility (CSR)," katanya, Kamis (19/9).
Lebih lanjut dijelaskan, dalam prosesnya maggot memakan sisa makanan dan kotoran yang dihasilkan menjadi kompos/pupuk. "Setelah 18 hari maggot bisa dipanen untuk menjadi pakan ternak ikan,†ujar Edy. (Aji)
20 Mei 2024