Camat dan lurah di Jakarta Barat diminta tetap melakukan pendataan rumah warga yang akan dibedah. Karena program tersebut masih tetap berjalan.
"Program bedah rumah tetap dilanjutkan. Setiap rumah yang akan dibedah nantinya mendapatkan dana Rp 20 juta," imbuh Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi, saat memimpin rapat pimpinan kota, di ruang pola kantor wali kota, Selasa (23/5). Rapat dihadiri para asisten, pimpinan SKPD/UKPD, camat dan lurah.
Untuk menyukseskan program tersebut, Wali Kota meminta para lurah dan camat kembali mendata rumah warga yang akan dibedah. “Tentunya, yang memenuhi kriteria, seperti rumah tidak layak huni, mau roboh dan pemiliknya tidak mampu,†jelasnya.
Ia pun mencontohkan ketika melakukan bedah rumah di wilayah Kelurahan Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk, beberapa waktu lalu. "Waktu bedah rumah di Kedoya Utara, seperti itu. rumah tidak layak huni. Satu rumah dibagi empat. Satu keluarga kebagian 2x3 meter," ujarnya.
Wali Kota berharap setiap wilayah kelurahan ada rumah yang dibedah. Pemprov DKI Jakarta telah memiliki anggaran untuk program bedan rumah ini. "Satu rumah yang bedah Rp 20 juta, syukur syukur ada donatur lain yang ingin membantunya," pungkasnya. (why/aji)
20 Mei 2024