Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M. Zen membuka Gebyar Budaya Betawi yang berlangsung selama tiga hari di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (7/8) pagi. Kegiatan ini diisi berbagai lomba seperti, lomba palang pintu, sohibul hikayat, tari dan lenong.
Wakil Walikota Jakarta Barat, M. Zen mengatakan, lomba yang dilaksanakan secara rutin ini merupakan implementasi dari Perda DKI Jakarta No 4 tahun 2015 tentang pelestarian budaya Betawi. Ada 4 lomba yang digelar yakni lomba lenong, sohibul hikayat, tari dan palang pintu.
"Kalau palang pintu sangat laris sekali. Karena sering disaksikan dalam penyambutan pengantin dan tamu," ujarnya.
Menurutnya, lomba palang pintu ini asyik untuk dilihat. Selain wujud pelestarian budaya, lomba ini menarik karena diselingi pantun. Sama halnya dengan lomba tari, lenong dan sohibul hikayat. Ia berharap, kegiatan ini lebih ditingkatkan dan mengusulkan adanya lomba pencak silat. Karena masih banyak perguruan silat di wilayah Jakarta Barat.
"Pencak silat di sini masih banyak, diantaranya beksi, cingkrik dan sebagainya, ini wajib dipromosikan," paparnya.
Dalam kesempatan ini, ia memberikan apresiasi terhadap pengelola sanggar yang telah memberikan pelatihan seni budaya bagi generasi muda.
Kepala Sudis Pariwisata dan Budaya Jakarta Barat, Linda Enriany mengatakan, Gebyar Budaya Betawi digelar selama tiga hari. Kegiatan ini diikuti sebanyak 9 grup palang pintu, 17 grup lenong, 22 grup tari Betawi dan 13 orang lomba sohibul hikayat.
Pemenang lomba akan mendapatkan piala, trophy dan uang pembinaan, diantaranya, lomba Lenong, tari Betawi dan palang pintu akan mendapatkan, juara I sebesar Rp 10 juta, juara II sebesar Rp 8,5 juta dan juara III, Rp 7 juta."Sedangkan pemenang lomba sohibul hikayat akan menerima dana pembinaan Juara I Rp 3,5 juta, Juara kedua sebesar Rp 3 juta dan ketiga Rp 2 juta," tambahnya. (why/aji)
20 Mei 2024