Warga DKI Jakarta bisa mengakses layanan kesehatan mental yang terbuka 24 jam dalam sehari melalui JakCare. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, di RSUD Cengkareng, Jumat (13/6).
Dijelaskan, layanan JakCare menghubungkan masyarakat dengan psikolog klinis dan dapat diakses melalui aplikasi JAKI atau hotline 0800 1500 119.
"Kita 24 jam menyediakan psikolog klinis untuk menerima telepon dari masyarakat terkait kesehatan mental. Jadi setiap shift ada tiga orang yang melayani. Nah, call center kesehatan mental ini enggak berdiri sendiri. Dia terhubung dengan semua puskesmas, dan termasuk RSUD," jelas Ani didampingi Kasudis Kesehatan Jakbar, Erizon Safari.
Lebih lanjut dikatakan, layanan tersebut juga terhubung dengan Kartu Tanda Peserta ASABRI (KPTA) perihal konsultasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Jadi pintu masuknya adalah dari konsultasi, tapi kalau kemudian dari situ masyarakat ternyata membutuhkan treatment lebih lanjut, maka akan diarahkan ke puskesmas atau ke rumah sakit. Semua rumah sakit punya ahli kesehatan jiwa, dokter ahli jiwa, psikiatri," ujar Ani.
Menurutnya, masyarakat perlu didorong agar sadar tentang signifikansi kesehatan mental, termasuk keberanian meminta tolong.
"Kita masih dalam tahap mendorong masyarakat untuk berani minta tolong. Karena kan kadang-kadang di budaya kita dianggap tabu atau enggak perlu minta tolong. Itu justru yang sedang kita gencarkan. Kalau kamu merasa minta tolong, minta tolong saja," katanya.
Ani menambahkan segala hal terkait kesehatan mental bisa dikonsultasikan melalui JakCare. "Pokoknya merasa bahwa ada depresi, ada tekanan, ada nggak enak, butuh teman bicara, segala macam, bisa kontak," imbuhnya.
Ani menambahkan JakCare dalam sehari bisa menerima hingga 30 konsultasi masyarakat. "Jadi, mari berkonsultasi, berani meminta tolong," pungkas Ani. (Aji)