Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat berencana
memanggil para pelaku usaha ritel di wilayah Jakarta Barat. Mereka diundang dalam
rangka penanganan sampah plastik pada sumbernya.
“Kita undang mereka yang nantinya menjadi pilot project pengurangan sampah plastik. Mereka tidak lagi menggunakan kantong plastik, tapi kantong kertas,†ujar Edi
Mulyanto, Kepala Sudis Lingkungan Hidup Jakarta Barat, kemarin.
Menurut Edi, pemerintah berkomitmen mengurangi 30 persen
sampah pada rumah tangga, termasuk sampah plastik pada tahun 2025. Ini perlu dilakukan
mengingat Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di
dunia.
Mengutip laman Tempo.co, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi
Pudjiastuti memaparkan, berdasarkan data Asosiasi Plastik Indonesia (INAPLAS)
dan BPS, sampah plastik di Indonesia, mencapai 64 juta ton/tahun. 2,3 juta ton
diantaranya terbuang ke laut.
Terkait permasalahan sampah tersebut, Pemda DKI Jakarta
telah membuat Peraturan Daerah No 3 tahun 2013, tentang pengelolaan sampah. Di
mana, pada pasal 21, berbunyi pengelola pusat perbelanjaan, toko modern, dan
pasar wajib menggunakan kantong yang ramah lingkungan. “Makanya kita undang setelah ada surat keputusan walikota, karena 40
persen sampah plastik berasal dari mereka,â€ujarnya.
Sudis Lingkungan Hidup Jakbar berencana akan mengundang para
pelaku usaha ritel secara bergiliran setiap kecamatan. “Data yang kami miliki
sebanyak 400 pelaku usaha ritel yang ada di Jakarta Barat,â€tambahnya. (why)
20 Mei 2024