Korban dugaan kekerasan seksual di sebuah empang kawasan Kalideres, Jakarta Barat yang viral beberapa hari lalu telah mendapat pendampingan.
Pemkot Jakarta Barat melalui Sudis Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakbar telah menemui korban beberapa hari lalu.
"Sudah ditangani dan korban sudah ditemukan. Kemudian keluarga korban juga sudah melaporkan ke Polsek Kalideres, sudah ditangani oleh petugas konselor dan para legal dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau P2TP2A," jelas Kasudis PPAPP Jakbar, Sikah Winarni, saat dihubungi, Jumat (14/10).
Diungkapkan, pihaknya telah memberikan pendampingan terhadap korban sejak Rabu (12/10) lalu. Selain itu, pihaknya juga telah mengarahkan korban untuk menjalani visum di RSUD Tarakan. Pihaknya juga telah berkomunikasi secara intens dengan keluarga korban.
Menurut keterangan yang diterima dari pihak korban, korban dan pelaku kekerasan seksual tinggal berdekatan. Bahkan pelaku masih tergolong anak kecil.
"Korbannya usia 12 tahun, kemudian yang terlapor yang melakukan juga temennya, tapi tergolong masih anak anak juga," jelas Sikah.
Ia belum bisa menjelaskan kronologi terjadinya kekerasan seksual tersebut karena hal itu sudah masuk ke ranah kepolisian. Pihaknya hanya memastikan korban mendapatkan perlindungan sehingga tidak trauma dan tertekan.
"Kita pastikan petugas P2TP2A terus mendampingi korban agar kondisi psikologis kembali pulih," ujarnya.
Sebelumnya, rekaman dugaan kekerasan seksual tersebut sempat viral di media sosial pasca video berdurasi 36 detik itu diunggah oleh seseorang di akun Instagram @wargajakarta.id. Dalam video tersebut, terlihat satu anak laki-laki dan pria dewasa sedang melakukan aktivitas seksual di tengah empang dan diduga terjadi pada Minggu (9/10). Aktivitas itu direkam oleh seseorang dari lantai atas rumah sakit. (Aji)