Sebanyak 15 peserta atau tim mengikuti Konvensi Mutu Bidang Kesehatan tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat tahun 2024, berlangsung di Ruang MH Thamrin, kantor wali kota, Rabu (18/9).
Ditandai dengan pemukulan gong, kegiatan dibuka oleh Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto. Adapun Dewan Juri terdiri atas para professional kompeten di bidang masing, yakni dari pakar inovasi, RSCM, Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan BPJS Kesehatan. Kegiatan berlangsung dua hari, 18 dan 19 September 2024.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap seluruh masyarakat harus mendapatkan layanan yang sama.
"Saya menyambut baik kegiatan ini. Harapannya adalah layanan kesehatan kepada masyarakat sama, baik yang dilakukan RSUD maupun swasta. Harapan kita ke depan masyarakat di DKI khususnya di Jakarta Barat tetap dapat layanan terbaik dari pemerintah,” ujarnya.
Uus juga menyampaikan terima kasih kepada para kolaborator dan dewan juri atas penyelenggaran kegiatan tersebut.
“Untuk para peserta konvensi, selamat bertanding. Tampilkan inovasi terbaik, jadikan ajang ini sebagai wadah bersuka cita dan saling belajar sehingga peserta dapat mengadopsi inovasi terbaik untuk diterapkan di layanan masing masing sesuai kebutuhan,” pungkasnya
Sementara, Kepala Seksii Pelayanan Kesehatan Sudis Kesehatan (Sudiskes) Jakarta Barat, Wahyu Laksono, menjelaskan kegiatan rutin tiap tahun tersebut merupakan sebuah kompetisi inovasi. Tema yang diusung adalah “Health Innovation For The Prosperity of Jakarta Global City”.
“Ini untuk mendorong kinerja pemerintah daerah agar selalu berinovasi untuk meningkatkan daya saing pemerintah daerah khususnya di ajang inovasi nasional dan daya saing Indonesia pada umumnya terutama untuk mendukung membangun Jakarta menjadi sebuah kota cerdas berskala global, makanya tema tahun ini adalah health innovation dst
Lebih lanjut dikatakan, sasaran kegiatan berbeda dengan tahun sebelumnya. Diikuti sebanyak 15 peserta, terdiri atas delapan Puskesmas tiga RSUD dan empat rumah sakit swasta. Tujuan kegiatan adalah menjadi sarana pertukaran pengalaman dan pembelajaran dalam rangka pengembangan dan produktifitas bidang kesehatan.
“Output dan outcome harapannya adalah tercipta inovasi daerah khususnya di bidang mutu pelayanan kesehatan di wilayah Jakarta Barat dan dapat memberikan outcome berupa peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dapat dipercepat melalui inovasi daerah,” katanya.
Ia menambahkan, masing masing tim maksimal terdiri atas tujuh orang. Kegiatan tersebut berjenjang ke tingkat DKI Jakarta.
“Untuk Puskesmas tiga terbaik, RSUD tiga terbaik dan rumah sakit swasta satu terbaik akan ke tingkat DKI sekitar pertengahan Oktober mendatang. Tahun ini agak berbeda, kalau tahun lalu nggak ada rumah sakit swastanya, tahun ini ada,” jelasnya. (Aji)