Konsep urban farming dan gang hijau mendominasi di lingkungan RW 16 Kelurahan Tomang, Jakarta Barat. Itu dilakukan agar membuat lingkungan menjadi asri serta membawa manfaat.
"Kami buat lingkungan di RW 16 mengikuti program kampung iklim (Proklim). Kami sudah menyesuaikan dengan kriteria penilaian, seperti melakukan penghijauan, kolam gizi, hidroponik, hingga pengelolaan sampah rumah tangga dengan baik," tutur Sofyan, Ketua RW 16 Kelurahan Tomang, saat ditemui di lokasi verifikasi lapangan proklim tingkat DKI Jakarta, Jumat (2/8).
Sofyan melanjutkan, hampir semua lingkungan RT dibuat konsep penghijauan dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai tanaman produktif dan pelindung. Selain itu, setiap RT memiliki kriteria lingkungan tersendiri.
RT 01, Sofyan mencontohkan, menjadi pusat bank sampah. RT 02, 03, dan 09 dikonsep gang hijau dengan memanfaatkan lahan dan pekarangan rumah. Sementara RT 06 menjadi areal Pekarangan Pangan Lestari (PPL) yang menjadi ikon RW 16 pada Program Kampung Iklim (Proklim).
"Kalau RT lainnya nanti kita buat sama. Kita lengkapi untuk menyempurnakan Proklim di RW 16 secara utuh," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 02 RW 016 Kelurahan Tomang, Rojali mengatakan bahwa pihaknya memiliki sejumlah program penghijauan, diantaranya food and herb garden dan tabungan emas hijau. Program tersebut dibuat dengan memanfaatkan lahan milik Universitas Tarumanegara, kurang lebih sepanjang 100 meter.
Program food and herb garden dibuat dalam upaya mendukung ketahanan pangan keluarga mandiri. Sedangkan tabungan emas hijau dibuat dengan pemanfaatan botol air mineral untuk ditanami aneka tumbuhan yang bisa dijual.
"Tabungan emas hijau buat ibu-ibu dengan cara menanam tanaman yang bisa dijual ke botol bekas air mineral. Misalnya, tanam bawang, kangkung, seledri dan lain-lain. Kalo tanam bawang, panennya daun bawang yang bisa diolah buat masakan," ujarnya.
Program lainnya adalah pemanfaatan galon air mineral untuk kolam gizi. Setiap pemilik kos wajib menyetorkan 2-3 galon air mineral.
"Kami membuat kolam gizi atau akuarium galon yang berisi tanaman dan ikan nila. Terhitung, sebanyak 72 galon air mineral sudah kita buat kolam gizi dalam kurun waktu 6 bulan," tuturnya.
Sementara itu, Plt Lurah Tomang, Henny Agustini mengapresiasi upaya warga RW 16 menerapkan program kampung iklim (Proklim) tersebut.
"Saya melihat semua warga memiliki tanaman produktif dan pelindungan di pekarangan rumah dengan memanfaatkan botol galon bekas air mineral. Pengelolaan bank sampahnya juga sudah berjalan baik, apalagi ketua RT nya mewajibkan para pemilik kos untuk menyetorkan galon bekas ke bank sampah," tuturnya. (why)