Sebanyak 100 peserta dari unsur seni dan budaya Betawi mengikuti Dialog Membangun Semangat Cinta Seni dan Budaya di Ruang Wijaya Kusuma Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (16/7).
Kegiatan yang diselenggarakan Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Barat dibuka secara resmi Aspem Jakbar, Firmanuddin Ibrahim diikuti unsur seni dan budaya se-Jakarta Barat.
Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Barat, Firmanuddin mengatakan, perubahan status kota Jakarta menjadi tantangan masyarakat Jakarta terutama budaya Betawi, para pelaku budaya dari tingkat kelurahan hingga kota Jakbar untuk dikembangkan mendunia.
"Saya mengajak untuk mengikuti dialog ini, nanti akan menghasilkan acuan kita untuk dilaksanakan dalam pelestarian budaya Betawi," katanya.
Dikatakan Firman, budaya Betawi bisa membangun kota Jakarta sebagai kota global, tapi budaya dasarnya dari ahlak. Untuk menyamakan persepsi dalam mendukung pembangunan.
"Mudah-mudahan budaya di Jakarta barat bisa berkolaborasi untuk menyamakan persepsi dalam pembangunan kota Jakarta Barat," ujarnya
Kepala Suban Kesbangpol Jakbar, Moh Matsani menjelaskan, kegiatan diikuti 100 peserta dsri berbagai unsur dengan tujuan untuk memberikan pemahaman seni dan budaya dalam bermasyarakat dalam menjalin kebhinekaan.
"Semangat keberagaman seni dan budaya menjadi modal sebagai pemersatu bangsa dan negara," pungkasnya.
Sementara itu, Kayla (15) pelajar Bina Husada Mandiri Jakbar mengaku mendapat manfaat dari dialog ini sebagai bekal dalam pelestarian budaya Betawi.
"Banyak manfaat sehingga memahami pengetahuan seni dan budata Betawi di Jakarta Barat," ucapnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber, Dirjen Polpum Kemendagri, Hartono, praktisi seni dan budaya Betawi, Ahmad Syaropi, dan akademisi dari ISTA Al-Kamal, Junedi. (Izu)