Jajaran Kecamatan Palmerah Jakarta Barat menghidupkan kembali kebiasaan Nembok (membatik). Nembok biasa dilakukan masyarakat Palmerah di masa lalu.
Camat Palmerah, Joko Mulyono, mengatakan masyarakat di wilayahnya pada masa lalu memiliki kebiasaan atau tradisi membuat batik yang disebut dengan istilah Nembok. “Ini merupakan kebiasaan masyarakat untuk membuat batik,” jelasnya, Kamis (6/10).
Lebih lanjut dikatakan, silsilah dulunya ada kebiasaan ini sebagai bentuk kegiatan masyarakat Jakarta membuat batik kerjasama dengan pengusaha saat itu bisa dikaitkan dengan keberadaan Museum Tekstil di wilayah Kecamatan Palmerah. “Jadi, Museum Tekstil yang ada di wilayah kita juga tidak lepas dari sejarah masyarakat Palmerah saat itu,” jelas Joko didampingi Wakil Camat Palmerah, Pangestu Aji.
“Untuk itu, kami jajaran Kecamatan Palmerah dan seluruh unsur masyarakat berinisiatif menghidupkan kembali sejarah atau kebiasaan masyarakat Palmerah masa lalu itu yang sekarang sudah punah.”
Joko menambahkan, untuk menghidupkan kembali kebiasaan tersebut, ia menggandeng Owner Batik Gobang sebagai narasumber, fasilitator dan pendukung dalam kegiatan Nembok yang digelar di aula Kantor Kecamatan Kembangan, Rabu (5/10) kemarin. “Peserta Nembok ini berasal dari keinginan dan kemauan masyarakat untuk memajukan kembali budaya Nembok masa lalu di era digitalisasi sekarang ini,” pungkasnya. (Aji)