Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi meminta Kepala Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat membongkar kasus makam fiktif di berbagai tempat pemakaman umum (TPU) di wilayahnya.
"Ada sekitar 160 makam fiktif di Jakarta Barat. Bayangkan saja, ada makam tapi tidak ada jenazahnya, hanya dikasih gundukan tanah dan nisan," ujarnya saat memimpin rapat pimpinan di ruang pola kantor wali kota, Selasa (26/7) pagi.
Ditegaskan, kasus makam fiktif ini tidak boleh dibiarkan. Ia meminta diusut sampai tuntas, termasuk tindakan yang diberikan kepada pengelola TPU. "Semua makam diinventarisir, jangan sampai tercantum nama camat dan lurah pada nisan, sementara orangnya masih gentayangan,” tutur Anas sambil tertawa.
Sebelumnya, Kepala Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengaku telah membentuk tim yang ditugaskan menyelidiki makam fiktif. Tim tersebut bernama ghostbusters. Tim pemburu makam fiktif bukan hantu ini terdiri dari pegawai Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
Mereka diminta secepatnya melakukan investigasi ke lapangan mengenai keberadaan kuburan fiktif. "Makam fiktif itu sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya, beberapa makam ditemukan di TPU Tegal Alur," ungkapnya kepada wartawan.
Terkait mafia makam, Uus mengatakan mereka sangat lihai dengan permainannya. Melibatkan banyak orang, termasuk pengelola TPU. Indikasi itu terlihat saat menemukan makam yang tertera nama ahli waris. Namun ketika ditelusuri, nama tersebut tidak tercantum dalam data ahli waris, alias fiktif.
"Masih banyak cara lain yang dilakukan pelaku, berarti kemungkinan pula banyak makam fiktif yang nanti ditemukan pasukan ghosbuster. Kami akan berantas semuanya," tandasnya. (why/aji)
20 Mei 2024