Jakarta Barat menjadi wilayah dengan angka kriminalitas tertinggi di lingkungan Polda Metro Jaya. Angka kriminalitas masih didominasi pencurian kekerasan, pencurian dengan pemberatan dan pencurian kendaraan bermotor.
"Hampir semua pelaku kriminalitas tersebut dipengaruhi narkoba. Artinya, mereka melakukan kejahatan setelah terlebih dahulu memakai narkoba," ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengky Haryadi, saat rapat sistem pencegahan kejahatan bersama tiga pilar di ruang Pola, kantor wali kota Jakbar, Kamis (29/3) pagi. Hadir dalam rapat itu, Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi, Dandim 0503 JB Letkol Kav Andre Hendry Masengi, Ketua MUI Jakbar KH Munahar Muchtar dan para camat se Jakarta Barat.
Menurut Hengky, para pelaku kejahatan itu juga mencari modal alat kejahatan dengan menyatroni rumah aparat. Misalnya, saat pelaku beraksi di rumah salah satu aparat di kawasan Palmerah. Ketika hendak beraksi, pelaku berusaha membawa senjata api milik aparat kepolisian. Namun, aksi mereka keburu tercium aparat Polres Jakarta Barat. Petugas berhasil mengamankan para pelaku.
Ia juga menyebutkan sejumlah wilayah rawan kejahatan di Jakarta Barat, di antaranya 36 titik kejahatan curanmor di wilayah Kalideres dan Palmerah, serta 39 rawan preman di wilayah Kalideres, Tamansari dan Cengkareng.
Untuk pencegahan aksi kejahatan, aparat Polres Jakarta Barat memiliki sejumlah terobosan. "Kami memasang portal di gang sebagai pilot project di kawasan Tamansari dan terbukti mampu mencegah aksi kejahatan sebesar 75 persen," ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Jakarta Barat, HM Anas Efendi sangat mendukung langkah yang dilakukan aparat Polres Jakarta Barat. "Kami mendukung upaya aparat dalam mencegah kejahatan dengan memasang portal. Pemasangan portal biasanya pada area perumahan cluster, tapi jangan sampai menutup akses jalan warga," ujarnya. (why/aji)
20 Mei 2024