Menjelang hari raya Idul Adha, penjualan hewan kurban mulai marak di Jakarta Barat. Dua wilayah yakni Kalideres dan Cengkareng, masih menjadi sasaran para pedagang hewan kurban. Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Barat, Marsyawitri Gumay menjelaskan, dua wilayah itu masih menjadi lokasi penjualan hewan kurban terbanyak di Jakarta Barat. Itu dikarenakan, selain berbatasan dengan daerah lain, kawasan tersebut masih banyak lahan kosong.
Menyikapi hal itu, Sudis KPKP Jakarta Barat, tak diam diri. Mereka akan melakukan cek kesehatan hewan kurban secara rutin, terhitung 10 hari menjelang hari raya Idul Adha, 22 Agustus 2018. "Kami pastikan hewan kurban yang dijual dicek kesehatan. Kami akan melakukan pengecekan di delapan wilayah kecamatan di Jakarta Barat," ujarnya, Jumat (20/7) siang.
Marsyawitri Gumay menjelaskan, pengecekan hewan kurban itu meliputi pemeriksaan kesehatan hewan dari penyakit antraks dan cacingan. Bila nanti ditemukan positif berpenyakit,maka hewan kurban itu ditarik dari pasaran.
Ia juga meminta bantuan dari aparat kelurahan dan kecamatan dalam melakukan pemeriksaan hewan kurban. "Waktu 10 hari pengecekan hewan kurban dirasakan cukup,termasuk hewan kurban yang ada di masjid-masjid. Kami juga akan berkordinasi dengan kelurahan dan kecamatan agar bisa membantu," paparnya.
Terkait maraknya penjualan hewan kurban, Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat akan mengerahkan personil untuk memantau aktivitas penjualan hewan kurban.
Ia meminta aparat satpol PP Jakarta Barat untuk menindak pedagang yang menjual hewan kurban di tempat fasilitas umum, seperti trotoar jalan, halte dan sebagainya. "Mulai sekarang, kami sudah mengerahkan petugas satpol PP untuk melakukan penyisiran. Kami tidak mau kecolongan. Bila ada yang melanggar ketentuan akan ditindak," jelasnya. (why/aji)
20 Mei 2024