Aparatur Kecamatan Palmerah berkolaborasi dengan Forum Kader Posyandu Indonesia (FKPI) mengadakan sejumlah kegiatan dalam rangka pencegahan stunting di wilayah Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
"Kita merasa terbantu dengan kehadiran tim FKPI yang telah berhasil melaksanakan program-program pencegahan stunting di daerah lain. Mereka telah membentuk sistem yakni menggunakan kader posyandu," tutur Camat Palmerah, Joko Mulyono, usai menghadiri kegiatan Gerakan Cegah Stunting di RPTRA Akur, Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Senin (6/2).
Menurutnya, setiap kader posyandu mendapatkan edukasi untuk mendata bayi kurang dari dua tahun (Baduta) serta ibu hamil Kurang Energi Kronis (Bumil KEK) sekaligus memberikan makanan yang sehat dan bergizi setiap hari.
"Mereka tak sekadar mendata saja, tapi juga membuat konten video baduta dan bumil kek yang menyantap makanan sarat gizi tersebut. Sebelumnya, kegiatan ini hanya sebatas edukasi dan pemberian makanan tambahan. Tapi, kita tidak mengetahui apakah makanan tambahan itu dimakan atau tidak," jelasnya.
Ia menjelaskan, kader posyandu bersama tim ahli gizi serta tim puskesmas kecamatan dan kelurahan akan mencatat perkembangan Baduta dan Bumil KEK terkait, tinggi badan, berat badan dan sebagainya.
Untuk data Baduta dan Bumil KEK, Joko Mulyono menyebutkan bahwa data awal sebanyak 180 peserta Baduta dan Balita di wilayah Kecamatan Palmerah. Namun setelah divalidasi, menjadi 68 Baduta dan Bumil KEK. Tapi, hasil validasi akhir menyebutkan ada 30 Baduta dan 11 Bumil KEK.
"Jadi ada mis data awal dari kader posyandu. Jadi harus diukur secara detail, akhirnya berkurang. Di wilayah Kelurahan Jatipulo, misalnya, ada 39 peserta Baduta. Pendataan dilakukan pada 3 bulan pertama, Januari - Maret 2023. Setelah itu, kita pantau kembali sampai berumur 2 tahun," tambahnya. (why)