Pengurus dan kader PKK se Jakarta Barat diminta berperan aktif dalam penanganan masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan anak di lingkungan sekitar. Jika terjadi kasus, mereka diharapkan bisa membantu dan melakukan pendampingan.
“Kepada kader PKK yanga ada di Jakarta Barat supaya setiap ada pengaduan ditanggapi. Jika dianggap masalahnya terlalu pribadi, akan dirahasiakan. Jadi, kami imbau ibu-ibu kader PKK, baik di kelurahan maupun kecamatan untuk menampung semua masalah terkait KDRT dan anak,†ujar Wakil Ketua I PKK Jakarta Barat, Lilia Yani, usai mengikuti sosialisasi webinar pembentukan Pos Sahabat Perempuan dan Anak melalui RPTRA, Rabu (9/9).
Menurutnya, keberadaan Pos Sahabat Perempuan dan Anak melalui RPTRA sangat penting. Mengingat saat ini kasus KDRT dan anak di Indonesia cukup tinggi. Untuk itu, kader PKK di Jakarta Barat diminta bisa menanggapi atau menampung setiap pengaduan KDRT dan anak. Apabila masalahnya dianggap sangat pribadi, akan dirahasiakan.
“Kalau perlu kita jemput bola. Kita kasih pengertian dan dampingi mereka (korban kekerasan), apa solusinya supaya kasus selesai dengan baik. Jadi, kami minta kader-kader PKK tolong proaktif, jemput bola,†imbuh Lilia. Namun ia mengingatkan di masa pandemi ini kader PKK harus selalu menerapkan protokol kesehatan (protkes) saat melakukakan tugas di wilayah. “Protkes 3M (mamakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan jaga jarak) harus diterapkan.â€
Sementara itu Kasudis Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian (PPAPP) Jakbar, Unas Affandi, menjelaskan sosialisasi dimaksudkan untuk membuat percontohan satu kecamatan satu pos sahabat perempuan dan anak. “Tujuannya agar bisa mempercepat penyelesaian kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,†katanya. (Aji)
20 Mei 2024