Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat akan terus menyosialisasikan pentingnya pelayanan kesehatan sanitasi, terutama pada kawasan permukiman padat penduduk.
"Masih banyak masyarakat di Jakarta Barat yang memerlukan perawatan MCK (mandi cuci kakus). Salah satunya, perawatan dan penyedotan limbah domestik pada septic tank rumah," ujar Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat, Asril Marzuki, di kantor wali kota, Selasa (9/5).
Lebih lanjut dikatakan, untuk memberikan pelayanan mengenai pengolahan limbah domestik, Pemkot Jakarta Barat berkoordinasi dengan PD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya melaksanakan program Grebeg (Gerakan Bersih Lingkungan dengan Gotong Royong), yakni program penyedotan layanan lumpur tinja terjadwal (L2T2).
Program tersebut dilakukan dalam bentuk perawatan dan penyedotan septic tank rumah warga secara berkala. Diungkapkan, program Grebek ini telah dilakukan di Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora. "Kami berharap camat dan lurah memberikan sosialisasi pentingnya layanan kesehatan sanitasi masyarakat," imbuh Asril.
Sementara itu Kepala Unit Khusus PD PAL Jaya, Henry Sitohang, mengungkapkan kondisi saluran air di Jakarta sudah tercemar bakteri e-coli. Kondisi ini tentunya memengaruhi kesehatan masyarakat Masyarakat akan mudah terserang penyakit diare, gatal-gatal kulit dan lainnya.
Berdasarkan penelitian di Jepang, kondisi septic tank yang tidak disedot selama kurun waktu tiga tahun akan mereduksi dengan tanah. Hal ini yang membuat air tanah tercemar bakteri e-coli. "Melalui program Grebeg ini, kami langsung ke rumah warga untuk melakukan penyedotan, mengangkut serta mengolah limbah septic tank," ujarnya.
Ia menambahkan, program Grebeg telah dilakukan wilayah Kelurahan Pekojan. Setiap septic tank rumah warga disedot. "Kelurahan Pekojan sebagai kelurahan percontohan. Kami door to door setiap rumah warga untuk memberikan layanan sedot tinja secara terjadwal," katanya. Layanan sedot tinja ini tidak gratis. Setiap septic tank yang disedot dikenakan biaya Rp 330 ribu. Masyarakat bisa menyicil tiga kali pembayaran, dan bisa dibayar dengan bank sampah.
"Biaya penyedotan, pengangkutan dan pengolahan adalah Rp 330 ribu. Bisa dicicil tiga kali dengan bank sampah. Akhir Januari lalu, ada sekitar 6.000 rumah warga yang diberikan layanan Grebek. Dari jumlah itu 39 persen di aintaranya tidak buka pintu, sisanya bersedia septic tank disedot. Kami melakukan ini secara berkala," jelasnya. (why/aji)
20 Mei 2024