Wilayah Jakarta Barat menempati urutan kedua yang diminati penduduk
non permanen/pendatang pasca lebaran tahun 2019. Sementara, data jumlah penduduk
non permanen terbanyak adalah Jakarta Timur.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)
DKI Jakarta, Dhani Sukma menjelaskan, berdasarkan layanan biduk melalui pendataan
oleh Ketua RT dan RW, yang berlangsung 14-24 Juni, berjumlah 8614 penduduk non permanen.
Sementara jumlah total warga pendayang yang terdata pasca
lebaran 2019 di lima wilayah DKI Jakarta berjumlah 31 ribu lebih jiwa. "Jumlah
pendatang yang terbanyak bermukim di wilayah Jakarta Timur. Kira-kira diatas
angka 8 ribuan. Angka ini sedikit lebih banyak dari data pendatang di Jakarta
Barat," ujar Danny Sukma.
Hasil pendataan oleh masing-masing ketua RT dan RW ini
nantinya akan diintegrasikan melalui sistem dasawisma. Sehingga Dinas Dukcapil DKI Jakarta dapat memiliki data secara total
dari hasil pendataan tersebut.
“Sistem dasa wisma ini nantinya akan bertugas dan
bertanggung jawab 10-20 rumah. Hasil integrasi ini dapat diketahui pasti total
jumlah pendatang dari arus balik lebaran,†tuturnya.
Terkait dengan hal itu, Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Barat,
Rosyik Muhamad menjelaskan, dua wilayah yakni Grogol Petamburan dan Cengkareng,
menjadi tujuan para pendatang hasil pendataan yang dilakukan oleh setiap RT dan
RW.
Rosyik merinci, pendatang yang bermukim di wilayah Kecamatan
Groped berjumlah 1.676 jiwa, kecamatan Cengkareng 1.537 jiwa, Taman Sari 871 jiwa,
Tambora 855 jiwa, Kebon Jeruk 1001 jiwa, Kalideres 1024 jiwa, Palmerah 829 jiwa
dan Kembangan 827 jiwa.
“Untuk pendatang di wilayah Grogol Petamburan, didominasi
para pelajar dan mahasiswa. Karena di situ banyak institusi pendidikan.
Sementara di wilayah Cengkareng, didominasi warga yang mencari pekerjaan. Terutama
wilayah kelurahan Kapuk,â€jelasnya.
Rosyik menambahkan, para pendatang atau penduduk non
permanen akan dibuat SKDS (Surat Keterangan Domisili Sementara). Surat
identitas sementara ini berlaku selama setahun. Selanjutnya, surat ini bisa diperpanjang bila mereka masih bekerja.
“Kebanyakan yang datang ke Jakarta, berasal dari pulau jawa,
seperti Cirebon, Indramayu, Sukabumi, Tegal dan sebagainya. Sasaran mereka buruh
pabrik atau pembantu,â€tambahnya. (why)
20 Mei 2024