Gubernur DKI Jakarta, Anies R Baswedan meminta peringatan hari kanker sedunia bukan hanya dijadikan kalender even tahunan. Tapi, lebih pada mewaspadai sejak dini terhadap penyakit kanker.
"Jangan anggap sekadar even. Ini peringatan, peringatan atas apa? atas problem kanker," jelas Gubernur, saat menghadiri peringati hari kanker sedunia 2018, di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (13/2) siang. Hadir Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK), Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Ketua TP PKK DKI Fery Farhati, Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi dan para pejabat Pemprov DKI.
Menurut Gubernur, angka kematian akibat penyakit kanker di DKI masih tinggi. Data dari Dinas Kesehatan DKI tercatat, sekitar 3.500 jiwa atau 15 persen kematian di Jakarta disebabkan penyakit kanker. Ironisnya penyakit kanker umumnya sudah ditemukan pada stadium lanjut.
"Saya mengajak kepada warga untuk rajin mengecek kesehatan di puskesmas. Harus mewaspadai sejak dini terhadap penyakit kanker," imbuhnya. Gubernur juga menjelaskan sejumlah puskesmas di Jakarta telah dilengkapi fasilitas lengkap untuk mendeteksi penyakit kanker. "Di puskesmas sudah ada alat kreoterapi. Bisa melakukan tes IV A positif.â€
Peringatan hari kanker sedunia 2018, ditandai dengan peresmian bus Transjakarta Cegah Kanker serviks di depan Museum Seni Rupa dan Keramik, tepatnya plaza Museum Sejarah/Fatahillah. Bus yang berisi sosialisasi bahaya kanker servis itu nantinya akan beroperasi koridor 1, rute blok M-Kota. (why/aji)
20 Mei 2024