Perluasan ganjil genap yang diberlakukan mulai Senin (9/9) berdampak positif, yakni berkurangnya kemacetan arus lalu lintas dan peningkatan kualitas udara di DKI Jakarta.
Menurut Kepala Dinas Perhugungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, secara visual perluasan ganjil genap menunjukan terjadi penurunan arus lalu lintas yang signifikan di sejumlah ruas jalan raya. "Saat ini kami sedang menghitung berapa persentase penurunan volume lalu lintas di jalan, waktu tempuh kendaraan bermotor dan kecepatannya,†jelas Syafrin kepada wartawan saat meninjau penerapan ganjil genap di perempatan Tomang, Jakarta Barat, Selasa (10/9).
Lebih lanjut dikatakan, volume kendaraan bermotor yang masuk ke kawasan ganjil genap lebih sedikit. “Ke depan, kami berharap warga lebih memahami yang dilakukan Pemprov DKI merupakan kebijakan kolektif kolegial. Bertujuan untuk warga Jabodetabek bahkan Indonesia yang beraktifitas di Ibukota," ujarnya. Selain itu ia mengungkapkan, Airvisual juga merilis hasil pengukuran kualitas udara di Jakarta yang semula peringkat kedua menjadi turun ke sembilan setelah penerapan ganjil genap kendaraan bermotor diperluas di Jakarta.
"Harapan kami, upaya dengan peran serta warga untuk mewujudkan Jakarta lancar dan kualitas udara bersih semakin ke depan lebih baik lagi. Warga Jabodetabek yang beraktifitas menikmati kelancaran dan menghirup udara bersih di Jakarta," katanya.
Ia juga menyebutkan berdasarkan data Dirlantas Polda Metro Jaya yang digelar pada Senin (9/9), sebanyak 941 kendaraan bermotor ditindak karena melanggar penerapan ganjil genap di Jakarta. (Aji)
20 Mei 2024