Perbaikan saluran air masih mendominasi usulan masyarakat
pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Tambora,
Senin (4/2) pagi. Sementara usulan non fisik minim.
“Untuk musrenbang kelurahan Tambora, masih mendominasi
usulan fisik. Sementara, kita menginginkan ada keseimbangan antara fisik dan
non fisik. Kami akan mengarahkan serta memberikan informasi, mengenai kegiatan
dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM),†ujar Djaharuddin, Camat
Tambora, usai Musrenbang tingkat Kelurahan Tambora.
Menurutnya, banyak cara yang dilakukan dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia (SDM), diantaranya mengikuti pelatihan
kewirausahaan, tata boga, belajar
mengemudi, dan satpam. Pelatihan-pelatihan
ini nantinya bisa langsung diusulkan meski belum terakomodir dalam rembuk RW.
Selain usulan non fisik, ia juga memberikan informasi usulan
terkait upaya penanggulangan kebakaran. Itu mengingat lantaran wilayah
Kecamatan Tambora menjadi salah satu wilayah rawan kebakaran.
“Saya kira pembenahan listik, jarang ditemukan. Namun kami
akan mencoba dalam bentuk usulan langsung. Jadi, kami minta lurah yang akan
mengarahkan masyarakat lagi. Yang sifatnya belum terakomodir di rembuk RW bisa
langsung diusulkan, seperti pembenahan jaringan utilitas di kawasan permukiman
kumuh. Ada tiga wilayah rawan kebakaran, yakni Jembatan besi, Jembatan Lima dan
Kalianyar,†jelasnya.
Sementara itu, Lurah Tambora, Dwi Kurniasih mengatakan bahwa
musrenbang tingkat kelurahan Tambora membahas 110 usulan dengan total anggaran
Rp 9.179.533.030. Usulan terbanyak masih didominasi perbaikan sarana dan
prasarana lingkungan, seperti perbaikan saluran air dan jalan.
Usulan lainnya adalah, pencahayaan lingkungan, dan jembatan penyebrangan orang.
Sedangkan usulan non fisik, hanya belajar mengemudi. “Itu pun hanya 7 orang
yang mengusulkan mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM),†ujarnya.
Semua usulan yang dibahas dalam musrenbang ini akan
divalidasi serta survei lapangan. Ini dilakukan agar usulan masyarakat bisa terakomodir
dalam murenbang tingkat kecamatan hingga kotamadya Jakarta Barat. (why)
20 Mei 2024