Camat Grogol Petamburan, Achmad Sajidin menilai musrenbang
tingkat kelurahan Tomang berbeda dari musrenbang kelurahan lainnya. Perbedaan
itu terlihat dari komposisi usulan warga yang dianggap berimbang antara usulan
fisik dan non fisik.
“Untuk kelurahan Tomang, terdapat sekitar 114 usulan dengan
nilai anggaran Rp 10,8 miliar. Ini sangat baik. Karena komposisi antara usulan
fisik dan non fisik berimbang,†ujarnya usai membuka Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Tomang, Kamis (7/2) pagi. Hadir dalam
kegiatan itu Sekcam Grogol Petamburan, Suhardin, Lurah Tomang, Bambang Edi, perwakilan
sudis terkait, para RT dan RW dan
sebagainya.
Achmad Sajidin menjelaskan, perimbangan antara usulan fisik dan non
fisik ini yang membedakan dengan
musrenbang pada kelurahan lainnya di wilayah Kecamatan Grogol Petamburan.
Meski usulan fisik, seperti perbaikan saluran air dan jalan,
mendominasi musrenbang tingkat kelurahan Tomang, namun masyarakat juga sangat
membutuhkan usulan non fisik, diantaranya, kursus menjahit, pelatihan
kewirausahaan, tata boga dan sosialisasi kebakaran. “Memang kalau dilihat prosentase, usulan fisik sekitar 70
persen, sementara usulan non fisik 30 persen. Tapi dibandingkan kelurahan
lainnya, usulan non fisik di sini yang terbanyak,â€paparnya.
Ia berharap, masyarakat bisa memahami dan mengerti dari
hasil musrenbang ini sehingga nantinya dapat
terealisasi pada tahun 2020. “Banyak yang kita petik dari musrebang buat
pemahaman masyarakat. Sehingga usulan ini kita kawal sampai pembahasan musrenbang tingkat kecamatan, walikota dan gubernur," tambahnya.
Lurah Tomang, Bambang Edi menjelaskan, wilayah kelurahan
Tomang terdiri dari 16 RW dan 173 RT, dengan usulan hasil rembuk RW
sebanyak 114 usulan. Mayoritas usulan adalah fisik yakni perbaikan
drainase dan jalan.
Ia berharap usulan warga ini nantinya bisa terealisasi dan
menjadi rencana pembangunan di wilayah kelurahan Tomang. (why)
20 Mei 2024