Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto meminta kepada para camat dan lurah untuk menyiapkan petugas serta sarana dan prasarana dalam penanganan musibah banjir.
"Posko banjir, tempat pengungsian, serta nomor kontak para petugas masing-masing instansi yang berhubungan dengan penanganan banjir dipastikan harus siap. Pastikan nomor kontak petugas dalam kondisi hidup (online)," ujarnya saat memberikan arahan gubernur DKI Jakarta tentang penanganan banjir kepada Camat Palmerah dan Lurah se-Kecamatan Palmerah, Senin (26/10) siang.
Ia meminta camat dan lurah untuk memastikan jadwal piket petugas dalam penanggulangan musibah banjir. Hal itu dilakukan agar memudahkan pelayanan masyarakat.
Masing-masing instansi yang berhubungan dengan penanganan banjir diminta siap siaga dengan tugas dan kewenangannya. "Kami sampaikan ini sesuai arahan gubernur DKI Jakarta kepada camat dan lurah di Kecamatan Kembangan beberapa waktu lalu," ujarnya.
Terkait penanganan banjir, Pemkot Jakarta Barat telah melakukan inventarisasi sebanyak 47 titik rawan banjir/genangan di wilayah Jakarta Barat. 7 titik rawan banjir diantaranya masuk skala prioritas penanganan banjir tingkat kota.
Tujuh lokasi tersebut diantaranya, pembuatan embung di dua lokasi rawan banjir/genangan yakni samping Rusun Lokbin Tegal Alur dan samping Masjid Hasyim Ashari, RW 10, Kelurahan Semanan.
Penanganan banjir lainnya adalah pengurasan sejumlah saluran penghubung di wilayah Rawa Buaya serta perluasan Waduk Bojong. "Di wilayah Grogol Petamburan, dibuat kolam ulakan di Jalan Tubagus Angke serta di wilayah Kebon Jeruk, pembuatan sodetan, kolam ulakan di Green Garden," jelasnya. (why)
20 Mei 2024