Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat terus memperbanyak bank sampah unit (BSU) di 56 kelurahan dan delapan kecamatan. Hingga kini yang telah beroperasi dan masuk dalam e-bank sampah sebanyak 520 unit.
Targetnya, seluruh RW di Jakarta Barat memiliki BSU. "Jumlah RW di Jakarta Barat sebanyak 586 RW. Idealnya, jumlah bank sampah unit sama dengan jumlah RW. Saat ini yang telah beroperasi sebanyak 520 BSU atau mencapai sekitar 89 persen," sebut Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat H Eldi Andi, saat peresmian bank kompos induk (BKI), di komplek perumahan kebersihan, Bambu Larangan, Kelurahan Cengkareng Barat, Selasa (27/2).
Lebih lanjut diungkapkan, dari delapan kecamatan di Jakarta Barat empat kecamatan di antaranya telah melewati 100 persen BSU dari total jumlah RW yang ada. "Peringkat pertama jumlah BSU terbanyak adalah Kecamatan Kembangan dengan persentase 119 persen, Kalideres sekitar 105 persen, Tamansari dan Palmerah pencapaiannya 100 persen," sebut Seko.
Kasudis Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat, Edy Mulyanto, menjelaskan hasil pemilahan sampah anorganik di 520 BSU ditampung di bank sampah induk (BSI) Satu Hati, komplek perumahan kebersihan, Bambu Larangan. "Untuk mengangkut sampah anorganik yang telah dipilah di BSU ke BSI, kami siapkan 15 armada truk,†ujarnya.
Ia mengungkapkan, gencarnya pemilahan sampah anorganik semakin meningkatkan omset BSU Satu Hati. "Kami berharap warga Jakarta Barat semakin peduli dalam pengelolaan sampah sehingga pembuangan ke TPA Bantar Gebang akan terus berkurang. Saat ini omset BSU Satu Hati Jakarta Barat telah mencapai hampir Rp 2 miliar," sebut Edy. (why/aji)
20 Mei 2024