Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Barat dan OPD Pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar rapat koordinasi daerah kegiatan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022, di Hotel Aston Grogol, Jakarta Barat, Kamis (15/9).
Dalam sambutanya, Kepala Bagian Pemerintahan Jakarta Barat, Rano Rahmat Efendi mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut untuntuk mendorong percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, integrasi program, dan menuju satu data Indonesia. Nantinya akan menghasilkan data terpadu untuk perlindungan sosial.
“Ini merupakan satu system dan basis data mencakup seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi social, ekonomi dann tingkat kesejahteraan. Data ini akan terhubung dengan data induk kependudukan dan basis data lainnya hingga tingkat kelurahan,” katanya.
Lebih lanjut, Rano mengatakan, Untuk tahapan awal yaitu koordinasi, Penyiapan basis data dan pengumpulan data secara serentak pada 15 Oktober hingga 14 November 2022. Kemudian, berlanjut hingga tahun 2023 dengan kegiatan pengolahan dan Forum Konsultasi Publik. Ini membutuhkan 3.000 petugas yang memberdayakan warga Jakarta Barat.
“Untuk keberhasilan ada kolaborasi BPS Jakarta Barat dengan pihak terkait, yaitu Sudis Kominfotik,Sudis Dukcapil, Sudis Soisal, Sudis Kesehatan, dan seluruh SKPD terkait yaitu Kecamatan dan Kelurahan se Jakarta Barat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Anggito Dwitjahyono mengatakan, kegiatan Registrasi Sosial Ekonomi ini berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dalam rangka pemutakhitran data sosial ekonomi. Nantinya pemanfaatan dari data Regsosek dapat Integrasi Perlindungan Sosial, inovasi pendanaan dan penguatan Penyaluran.
“Dibutuhkan peran aktif dari kolaborasi semua pihak untuk mendapatkan data yang kompeten dan berkualitas,” terangnya. (Izzu)