Dua hari jelang perayaan Imlek, aktivitas pengemis di Vihara Dharma Bakti, RW 02, Kelurahan Glodok, belum menggeliat. Jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari. Kondisi ini tentu berbeda dari tahun sebelumnya. Di mana, mereka mulai berdatangan sebelum perayaan imlek. Duduk berjejer di pintu masuk dan keluar vihara seraya berharap mendapatkan angpao. Berdasarkan pantauan Kamis (23/1)siang, hujan yang mengguyur sejak pagi menyebabkan pengemis memilih menyingkir dari halaman klenteng tertua di Jakarta itu. "Saya sejak Senin kemarin bersama dua teman nginap di vihara ini. Kan sudah tradisi tiap tahun, karena lumayan dapat angpao dari jemaah. Teman-teman (pengemis) lainnya mungkin Jumat (24/1) baru ke sini," kata Juminah, pengemis asal Bogor saat ditemui di halaman Vihara Dharma Bakti, Jalan Petak Sembilan, Kamis (23/1).
Ia mengaku melakukan pekerjaan ini hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara suaminya bekerja sebagai buruh bangunan. Sehingga hasilnya tidak menentu.
Menanggapi aktivitas pengemis di Vihara Dharma Bakti, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Mursidin menjelaskan, pihaknya melakukan pengawasan dan penghalauan pada tempat ibadah, baik vihara maupun tempat ibadah lainnya, termasuk pada momen perayaan Imlek.
Sudis Sosial Jakarta Barat akan menempatkan sebanyak 80 petugas P3S dan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada sejumlah vihara yang merayakan Imlek di Jakarta Barat. "Tindakan yang kita lakukan adalah persuasif dan humanis. Itu yang kita kedepankan untuk menghalau mereka sebagai implementasi Perda 8 thun 2007 tentang ketertiban umum. Bila memungkinkan penjangkauan, kita akan lakukan dan rujuk ke Panti Sosial Kedoya,"ujarnya. (why)
20 Mei 2024