Bank Kompos Induk (BKI) Satu Hati di komplek perumahan kebersihan, Bambu Larangan, Kelurahan Cengkareng Barat, diresmikan, Selasa (27/2) pagi. Hadir Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat H Eldi Andi, Kadis Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Isnawa Adji dan Wakilnya Ali Maulana Hakim serta sejumlah pejabat.
Selain dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018, peresmian BKI dilakukan dalam upaya mengejar target piala Adipura. "Latar belakang peringatan HPSN adalah peristiwa bencana longsor di Leuwi Gajah. Sekaligus pencanangan Indonesia bersih sampah tahun 2020," ujar Seko H Eldi Andi.
Dikatakan, BKI nantinya bisa mengakomodir pengolahan sampah organik di wilayah Jakarta Barat. Sebelumnya, Pemkot Jakarta Barat juga telah memiliki Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati pada April 2017.
Pada kesempatan itu ia juga melaporkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait pembentukan bank sampah di wilayah Jakarta Barat. "Perlu diketahui, kami melaksanakan program pembuatan bank sampah unit (BSU) di setiap RW. Saat ini dari 586 RW di Jakarta Barat, telah terbentuk sebanyak 520 BSU. Dari jumlah itu, empat kecamatan sudah melampui 100 persen, yakni Kecamatan Kembangan, Kalideres, Tamansari dan Palmerah," sebutnya.
Sayangnya, sambung Seko, wilayah Cengkareng yang menjadi homebase pengolahan sampah induk belum mencapai 100 persen. "Saya berharap dengan diresmikan BKI, target bank sampah di wilayah Cengkareng dapat terpenuhi 100 persen. Saat ini progres bank sampah Kecamatan Cengkareng baru 50 persen," bebernya.
Terkait peresmian BKI, tambahnya, ia berharap bisa menjadi solusi dalam pengelolaan sampah. Diungkapkan, selama ini kendala yang dihadapi adalah pengiriman sampah organik ke Jagakarsa, Jakarta Selatan. "Kendala kita adalah membuang penopingan pohon itu kemudian dikirim ke Jagakarsa. Berapa waktu yang diperlukan. Melalui BKI ini nantinya akan mempercepat pengiriman hasil penopingan," katanya.
Hasil pengolahan sampah organik ini nantinya bisa menjadi bahan baku pupuk. "Dalam waktu relatif singkat, hasil penopingan bisa menjadi bahan baku pupuk. Apalagi, BKI telah memiliki buyer pupuk kompos kita," pungkas Seko.
Di lokasi sama, Kepala Sudis LH Jakarta Barat, Edy Mulyanto, mengungkapkan progres BSI Satu Hati sejak diresmikan April 2017 terus mengalami peningkatan. Saat ini omsetnya telah mencapai hamper Rp 2 miliar. Dengan diresmikan BKI, sambungnya, Edy berharap kawasan tersebut menjadi tempat pengelolaan sampah terpadu di Jakarta Barat.
"Awalnya kami mengelola sampah anorganik. Sekarang ada bank kompos induk. Dengan begitu kawasan ini akan menjadi pusat pengelolaan sampah di Jakarta Barat," jelasnya. Peresmian BKI Satu Hati ditandai dengan pemotongan pita serta peninjuan oleh Direktur Pengelolaan Sampah, Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Sudirman. (why/aji)
20 Mei 2024