Banjir masih menghantui sejumlah permukiman warga di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Itu diakibatkan terjadinya penyempitan kali semongol. Sehingga perlu dilakukan upaya normalisasi kali.
"Banjir menggenangi permukiman warga RW 05, 03 dan 02, Tegal Alur. Itu karena terjadi penyempitan kali semongol.Perlu dilakukan normalisasi kali," ujar Endang P. Handayani Sekretaris Kecamatan Kalideres saat mengikuti rapat pimpinan kota di ruang pola kantor Walikota Jakarta Barat, Selasa (13/11) pagi. Rapimkot dipimpin langsung Sekretaris Kota, H. Eldi Andi yang didampingi asisten kesra, Yunus Burhan dan asisten ekbang, Fredy Setiawan.
Menurut Endang, normalisasi kali dilakukan agar bisa menampung debit air lebih banyak saat musim hujan. Namun upaya itu terbentur kendala banyaknya bangunan di bantaran kali. Sehingga perlu upaya pembebasan lahan serta relokasi warga ke rumah susun. Terkait masalah itu, Kepala Sudis SDA Jakarta Barat, Imron menjelaskan bahwa normalisasi kali Semongol memang belum dilakukan. Karena kewenangannya berada di pemerintah pusat. Meski begitu, Pemda DKI Jakarta, melalui Dinas SDA, masih melakukan kordinasi dengan BPN terkait masalah pembebasan lahan. Namun, ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Permasalahan kali semongol juga pernah dibahas pada rapat dengan anggota dewan, termasuk kordinasi mengenai pembebasan lahan bersama UPT pembebasan lahan. "Saat ini belum ada pergantian masalah lahan. Selain kali Semongol, pembebasan lahan juga terjadi pada kali pesanggrahan," paparnya.
Selain kendala di atas, Sudis SDA Jakbar juga masih menunggu rencana kesiapan dari Sudis Perumahan. Itu terkait relokasi warga bantaran kali ke rumah susun. (why/aji)
20 Mei 2024