Sejak tahun 2016, Sutini sudah menjalani perawatan kesehatan atas penyakit tiroid yang dideritanya. Awalnya Sutini dan keluarga sempat merasa putus harapan atas penyakit yang dideritanya. Sudah dua kali dirawat di rumah sakit dengan indikasi penyakis thypus dan tak kunjung sembuh.
“Pada saat itu berat badan saya susut dan sangat lemah. Suami saya menangis dan sudah mulai kehilangan harapan. Namun, akhirnya dokter saya di Rumah Sakit Pelni menemukan bahwa saya menderika penyakit tiroid. Setelah itu saya diberikan obat, tidak lama kemudian berangsur pulih dan bisa sembuh,†tutur Sutini, mengawali ceritanya, Senin (27/5).
Sutini yang sehari-hari berjualan nasi pecel di dekat lingkungan tempat tinggalnya rutin menjalani kontrol di Rumah Sakit Pelni sejak tahun 2016 hingga sekarang. Selain itu, ia juga sering mengantar suaminya yang menderita penyakit jantung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RS Pelni.
“Saking lamanya saya dan suami berobat di Rumah Sakit Pelni, semua perawat dan dokter yang merawat kami sampai hafal dan sudah seperti keluarga kalau bertemu kami. Berobat di rumah sakit itu gratis. Saya tidak perlu khawatir sama sekali mengenai uang untuk biaya berobat. Bahkan Alhamdulillah saya bisa bersedekah kecil pada orang-orang yang ada di sekeliling saya,†ujar Sutini.
Ia pun memuji pelayanan kesehatan yang diberikan RS Pelni kepadanya dan suami. Sutini mengaku selama ini tidak merasa dikesampingkan hak-haknya sebagai Peserta PBI APBD Program JKN-KIS yang memang dibantu oleh pemerintah. Sambil tersenyum, Sutini menceritakan pengalamannya saat dirawat di rumah sakit yang menurutnya seperti di hotel.
“Saya pernah ditanya, pagi mau makan apa siang mau makan apa. Luar biasa, sampai seperti itu. Kami pulang pun dari rumah sakit diminta kontrol dan diberi obat tanpa adanya biaya sama sekali. Saya melihat banyak yang membayar sendiri untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Kalau saya bandingkan dengan apa yang saya dapatkan itu sama saja. Tidak ada bedanya,†tutur Sutini. (Aji)
20 Mei 2024