Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp 200 miliar dari anggaran pendapatan belanja (APBD) tahun 2017 untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta Barat. Dana tersebut digunakan untuk pemeliharaan sarana prasarana serta honor pekerja harian lepas (PHL) dan pembangunan infrastruktur.
Kepala Sudin Sumber Daya Air Jakarta Barat, Imron, menjelaskan anggaran ratusan miliar itu antara lain untuk pembangunan saluran, sheetpile, pemeliharaan pompa, pintu air alat berat dan lainnya. “Tahun ini kami mendapatkan anggaran Rp 200 miliar, digunakan untuk pembangunan saluran, sheetpile Taman Ratu lanjutan, pompa dan lainnya,†ujarnya, Senin (30/1). Selain itu, untuk pemeliharaan pompa, pintu air, alat berat, pemeliharaan saluran, honor 544 PHL dan BBM.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya akan memfokuskan pembangunan di titik-titik rawan banjir, seperti Jalan Patra, Kelurahan Duri Kepa, normalisasi saluran dari kawasan pemukiman Sunrise Garden, Kedoya Utara ke Kali Moorkervaart, normalisasi saluran di Jalan Raya Perjuangan, Kebon Jeruk dengan memperlebar saluran dari 60 menjadi 120 sentimeter.
Menurutnya, saluran juga akan dipecah menjadi dua bagian. “Satu saluran ke penghubung Jalan Raya Perjuangan dan satu ke kali Pesanggrahan,†kata Imron. Sedang untuk pembangunan pompa, antara lain pompa stasioner dengan kapasitas 2.000 liter per detik, penambahan kapasitas pompa di Wijayakusuma menjadi 1.000 liter per detik, serta untuk penanganan banjir di Komplek Perumahan KFT, Cengkareng Barat.
Imron menambahkan, pihaknya juga melakukan pemeliharaan terhadap sejumlah saluran termasuk 67 unit armada dump truk serta 20 alat berat. Ia menyebutkan, total jumlah 544 PHL terdiri atas sopir dump truk, pemeliharaan infrastruktur, pompa dan operator alat berat. (why/aji)
20 Mei 2024